JEPARA (SUARABARU.ID) – Sejumlah tokoh Jepara mengajak warga masyarakat untuk bersama-sama memberikan empati dan dukungan terhadap pasien yang telah dinyatakan positif covid-19.
Juga keluarganya dan orang-orang yang terlacak pernah berinteraksi dengan yang bersangkutan. Sebab virus corona adalah pandemi global yang bisa menular kepada siapa saja.
Plt Bupati Jepara, Dian Kristiandi
“Dalam situasi seperti ini kita justru harus saling mendukung dan menguatkan. Kita harus memberikan empati pada saudara-saudara kita yang terpapar virus corona” ujar Plt Bupati Jepara, Dian Kristiandi yang dihubungi SuaraBaru.id Sabtu (11/4-2020) malam terkait dengan klarifikasi dan permintaan maaf keluarga pasien positif covid-19 dari Desa Krapyak.
Menurut Dian Kristiandi, siapa pun yang terjangkit virus ini jangan justru dikucilkan dan diberikan sanksi sosial. Mereka saat ini justru butuh dukungan moral agar bisa menjalani proses isolasi dan pengobatan dengan baik.
Baca Juga: Keluarga Covid-19 Krapyak Jepara Beri Klarifikasi dan Minta Maaf
‘’Sebab jika kita memberikan stigma negatif dengan mengucilkan, daya imun yang bersangkutan justru menurun karena tertekan,” ungkap Plt Bupati Jepara.
Ia juga mengungkapkan, dalam protokal kesehatan, untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini memang perlu social distancing dan psycal distancing.
”Kita perlu menjaga jarak sosial dan jarak fisik tetapi bukan berarti mengucilkan dan memberi stigma negatif,” ujar Dian Kristiandi seraya mengajak masyarakat saling mendukung dan menguatan.
Dandim 0719 Jepara, Letkol Arm Suharyanto
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Dandim 0719 Jepara, Letkol Arm Suharyanto. “Kita tidak boleh mengucilkan saudara-saudara kita yang terkena virus ini, termasuk yang terlacak pernah berinteraksi dengan pasien. Namun demikian kita harus juga harus waspada hingga tidak menular pada yang lain,” ujar Suharyanto.
Karena itu, saya mengajak masyarakat Jepara untuk mengikuti protokal penanganan virus corona. “Kita harus memberikan dukungan kepada saudara-saudara kita yang melakukan karantina mandiri di rumah dengan diawasi petugas medis secara ketat. Bahkan Babinsa dan Babinkamtibmas juga terlibat dalam pengawasan dan pemantauan,” ujar Dandim 0719 Jepara.
Kapolres Jepara AKBP Nugroho Tri Nuryanto
Sementara itu Kapolres Jepara, AKBP Nugroho Tri Nuryanto saat dihubungi SuaraBaru.Id menyatakan, kita memang harus waspada untuk mengantisipasi penyebaran virus ini.
“Namun kita tidak boleh mengucilkan saudara-saudara kita yang telah dinyatakan positif, termasuk keluarga dan orang lain yang telah terlacak oleh tim pernah berhubungan dengan pasien,” ujar Nugroho Tri Nuryanto.
Baca Juga: 50 Orang Lebih Terlacak Kontak dengan Pasien di Krapyak Jepara
Harapan saya kita saling mendukung. “Bahkan jika ada saudara-saudara kita yang melakukan karantina mandiri, saya mengajak warga untuk membantu. Bisa dalam bentuk makanan dan kebutuhan lain paling tidak untuk 14 hari,” ujar Kapolres Jepara. Namun harus tetap memperhatikan protokol kesehatan dan hati-hati.
Kajari Jepara Saiful Bahri
Sementara Kajari Jepara Saiful Bahri menghimbau masyarakat untuk bijak dalam menggunakan medsos.
“Dalam situasi seperti inil kita justru harus mengembangkan kepekaan terhadap krisis dan memiliki kepedulian terhadap dampak yang terjadi karena covid-19,” ujarnya Sabtu malam.
Mari kita ikuti semua protokol pemerintah terkait dengan virus ini, antara lain menjaga jarak sosial dan jarak fisik, tambahnya.
Ia juga mengajak seluruh warga masyarakat untuk bersama-sama mendukung dan mendoakan warga Jepara yang sakit agar segera sembuh dan keluarga diberikan kesabaran.
“Jangan justru mereka kita dikucilkan dan diberikan stigma negatif,” ujar Saiful Bahri.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah Andang Wahyu Triyanto
Sedangkan Andang Wahyu Triyanto, anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah mengingatkan, virus corana adalah pandemi global. Dengan demikian siapapun bisa menjadi sarana penularan.
”Karena itu jika ada warga yang masuk kriteria PDP, ODP, OTG atau bahkan hasil rapid tes dinyatakan positif, seharusnya melakukan karantina mandiri dengan koordinasi dengan petugas medis terdekat,” ujar Andang Wahyu Triyanto yang juga Ketua DPC PDI P Jepara. Sebab dengan demikian ia menjadi pejuang karena mencegah penyebaran covid-19 kepada orang lain.
Baca Juga: Covid-19 Bukan Aib, Berikan Informasi yang Jujur
Di sisi lain, masyarakat menurut Andang Wahyu Triyanto jangan memberikan stigma negatif dan terus mengucilkan warga yang masuk dalam kriteria diatas.
“Kita justru harus memberikan empati dan simpati pada mereka serta melakukan tindakan preventif seperti yang disampaikan pemerintah,” ujarnya.
Ketua Umum MUI Jepara, KH.Mashudi
Sementara itu, Ketua Umum MUI Jepara, Dr KH. Mashudi, M.Ag mendoakan semoga warga Krapyak yang terkonfirmasi positif covid-19 kondisinya semakin membaik dan keluarga diberikan kesabaran.
“Sabar dalam arti menerima kenyataan da senantiasa berikhtiar dhohir batin untuk kebaikan semua,” ujarnya kepada SuaraBaru.Id, Sabtu malam.
Menurut Mashudi, untuk penentuan apakah seseorang positif terjangkit covid 19 dan negatif, sebaiknya kita serahkan kepada petugas medis.
“Kami berharap semua fihak bisa menahan diri untuk tidak memperkeruh suasana. Sebab pemerintah kabupaten saat ini sedang bersama dengan elemen yang lain dan masyarakat mengantisipasi penyebaran virus ini,” ujarnya.
Menurut Mashudi, MUI Jepara mengapresiasi kemauan dan i’tikad baik dari keluarga untuk menjalani isolasi diri.
“Semoga Allah memberikan kesembuhan dan jalan yang terbaik,” ujar Ketua Umum MUI Jepara.
Ketua Yayasan Damai Bagi Negeri, Pdt Yohanes Prapto Basuki
Sementara itu Ketua Yayasan Damai Bagi Negeri Jepara, Pdt. Yohanes Prapto Basuki mengungkapkan saat ini memang perlu edukasi yang terus menerus kepada warga masyarakat untuk solider terhadap para penderita covid – 19.
“Kita semua prihatin, karena kurangnya pemahaman kita terhadap virus ini, hingga dibeberapa daerah ada penolakan terhadap pemakaman orang meninggal,” ujarnya.
Baca Juga: Pengusaha Perempuan Jepara Positif Covid-19, Pasien Keling Tunggu Swab
Pasien yang sudah meninggal juga tidak luput dari penghakiman kita, walaupun secara medis pemerintah telah memberikan penjelasan secara jelas bahwa telah ada protokol pemakaman yang aman,” ujar Prapto Basuki seraya mengajak warga untuk tidak mengucilkan pasien dan keluarganya.
Hadi Priyanto