blank
Pegiat Komunitas Peduli Sungai Persatuan Penjaga Kali (KPS Perjaka) bersama jajaran TNI Koramil 10 dan Polsek Selomerto Wonosobo melakukan kerja bakti membersihkan sampah di Sungai Kaliputih. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO-Pegiat Komunitas Peduli Sungai Persatuan Jaga Kali (KPS Perjaka) bersama jajaran TNI Koramil 10, aparat Polsek dan warga Desa Candi Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo melakukan karya bakti bersih sungai Kaliputih.

Sungai Kaliputih Selomerto dibersihkan bersama-sama dari sampah plastik, kayu bekas, sisa semak belukar dan rumput liar yang hidup di seputar kali. Sampah berada di sungai akibat ulah orang yang tidak bertanggungjawab membuang sampah di sembarang tempat.

Kerja bakti bersih sungai diawali dengan doa dan apel bersama. Usai apel, anggota TNI dan aparat kepolisian bersama warga setempat bergerak menuju Sungai Kaliputih untuk membersihkan sampah yang ada. Sungai yang semula penuh sampah jadi bersih.

Peserta kerja bakti melakukan bersih sungai mengunakan cengkrang, sabit, parang, cangkul dan sekop. Antara personil TNI, aparat kepolisian dan warga bahu membahu mengangkat sampah dan mengumpulkan di tepian sungai.

Sampah yang sudah terkumpul kemudian dipilah-pilah. Sampah plastik dijemur sampai kering lalu dibakar dan sampah sisa semak belukar yang bisa membusuk ditimbun di dalam tanah agar busuk dan bisa menjadi pupuk.

Danramil 10/Selomerto Kapten Inf Kusno Miharto, Selasa (23/7), mengatakan warga seyogianya lebih peduli lingkungan dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat, termasuk di sungai. Karena sampah yang dibuang di sungai sangat membahayakan.

“Sampah yang menumpuk di sungai bisa membuat air kotor dan memicu terjadinya banjir. Sampah yang dibuang di sembarang tempat juga bisa mencemari lingkungan sekitarnya. Jika sungai bersih dari sampah maka airnya akan terlihat jernih,” sebutnya.

blank
Sebelum melakukan kerja bakti bersama, peserta melakukan apel dan salam komando di depan Markas Polsek Selomerto Wonosobo. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

Picu Banjir

Dari pengalaman yang ada, imbuh Kusno, sungai yang penuh sampah akan mudah terjadi banjir. Pasalnya, tumpukan sampah di sungai bisa menyebabkan penyumbatan air. Sumbatan air dapat menyebabkan air tidak mengalir lancar dan memicu banjir bandang.

“Air sungai yang tersumbat di musim hujan bisa meluap dan mengenangi sawah maupun perkampungan warga. Sawah yang terkenan banjir bisa terancam gagal panen dan pemukiman warga yang diterjang banjir bisa menyebabkan kerugian material,” tandasnya.

Selain itu, menurutnya, dengan adanya pembersihan ekosistem sungai tetap terjaga kebersihannya. Air sungai yang bersih sangat bermanfaat bagi warga karena bisa dialirkan ke perkampungan atau jadi sumber pengairan kolam perikanan.

“Warga harus ikut menjaga kelestarian lingkungan dengan memelihara kebersihan sungai. Tidak menjadikan sungai sebagai tempat membuang sampah. Sungai yang penuh sampah akan merusak ekosistem yang ada dan menyebabkan kepunahan,” tuturnya.

Kepala Desa Kaliputih Supono menambahkan kerja bakti bersama sekaligus menjadi kampanye pola hidup bersih dan sehat di tengah warga. Bukan saja di lingkungan sekitar rumah, namun juga di alam sekitarnya. Alam yang lestari akan bermanfaat bagi warga.

“Muda-mudahan gotong-royong ini bisa menumbuhkan kesadaran warga dalam menciptakan lingkungan yang lestari. Mau menjaga dan merawat sungai yang sudah dibersihkan dari sampah. Sungai yang bersih dari sampah terhindar dari banjir,” katanya.

Ketua KPS Perjaka Purwono menyampaikan air bersih sangat bermanfaat untuk kepentingan warga. Menjaga kebersihan dan memelihara sungai merupakan kewajiban semua pihak, terutama warga yang berada di sekitar sungai.

Untuk itu, pihaknya mengimbau warga lebih peduli terhadap sungai. Apabila ada warga yang membuang sampah ke sungai, bisa dikenai sangsi agar tidak mengulangi perbuatan yang sama. Tradisi membuang sampah di tempat sampah harus terus digalakkan.

“Masalah sampah memang bisa dianggap sepele. Namun akibat membuang sampah di sembarang tempat dapat menimbulkan masalah besar. Selain mencemari lingkungan dan menjadi sumber tumbuhnya penyakit, sampah di sungai bisa memicu banjir bandang,” paparnya.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka