blank
Wabup Blora, H. Arief Rohman, M.Si, meninjau pelatihan PSRLB tahap 2 oleh Pertamina EP Asset 4 Field Cepu di Balai Desa Bajo. (Foto : SB/Wahono)

BLORA – Minat warga Blora dalam pertanian SRI (System of Rice Intensification) organik semakin meluas. Untuk keperluan itu, dilaksanakan pelatihan pertanian sehat ramah lingkungan berkelanjutan (PSRLB) tahap 2, oleh Pertamina EP Asset 4 Field Cepu .

Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Bajo, Kecamatan Kedungtuban, Blora, sekaligus untuk merespons semakin berkembangnya para penerima manfaat yang  meluas ke desa-desa lain di luar Desa Bajo.

Desa-desa itu, Desa Tanjung, Sogo, Ngraho, Wado, Kecamatan Kedungtuban dan Desa Sumber, Kecamatan Kradenan dengan peserta 45 orang petani.

“Program PSRLB semakin berkembang ke desa-desa lain, ini sangat positif,” jelas Camat Kedungtuban, Martono, Jumat (12/7/2019).

Pelatihan yang diselenggarakan selama empat hari, lanjut Martono, adalah salah satu terobosan Pertamina yang berdampak langsung kepada masyarakat.

“Mari sehat bersama, karena saya sendiri sudah menikmati beras organik dari Desa Bajo yang rasanya enak,” beber Camat Kedungtuban.

Wakil Bupati Blora, H. Arief  Rohman, hadir di Desa Bajo untuk melihat kegiatan belajar kelompok tani. Wabup bangga dengan semangat belajar warga menuju hidup sehat melalui sistem SRI organik.

blank
Wabup Blora, H. Arief Rohman M.Si, menyerahkan bantuan alat pencacah kompos kepada Kelompok Tani Bina Alamsri peserta PSRLB. (Foto : SB/Wahono)

Program CSR

Dalam kesempatan itu, Arief mengajak diskusi warga belajar terkait kendala, dan dukungan yang dibutuhkan dari Pemerintah Kabupaten Blora.

“Pemkab berterima kasih kepada Pertamina untuk program CSR-nya, karena banyak memberikan ilmu dan pengetahuan untuk warga Blora,” kata Wabup.

Ketua Kelompok Bina Alamsri, Surat, mengaku awalnya sempat pesimis dengan program yang digelontorkan oleh Pertamina, karena organic identik dengan mahal dan ribet.

Namun setelah setahun merasakan, tambah Surat, banyak manfaatnya untuk diri sendiri dan kelompoknya. Bahkan sekaran semakin gigih menggalakkan system SRI organik.

Wabup Blora menambahkan, Pemkab berharap agar produk beras organik ke depannya dikonsumsi tidak hanya warga Blora, namun bisa diekspor ke luar negeri.

Sementara itu Alev Hildan, perwakilan Pertamina, menyampaikan rasa syukurnya,  karena program CSR Pertamina dapat bermanfaat bagi warga sekitar.

“Alhamdulillah, berdampak positif dan akan dikembangkan di desa-desa lain, sehingga Bajo akan menjadi pusat belajar pertanian organik,” katanya.

Setelah rampung ikut PSRLB, warga akan didampingi selama setahun ke depan oleh tenaga ahli, dilakukan monitoring dan evaluasi yang rutin agar hasilnya maksimal.

Afwan Daroni, Cepu Field Manager, menyampaikan harapannya agar kelompok yang sudah ada semakin kompak dalam memajukan pertanian di Blora, demi meningkatkan ekonomi masyarakat.

 

Suarabaru.id/Wahono