blank
Ernesto Valverde/dok

LIVERPOOL – Deja Vu menimpa Barcelona, dan itu membuat pelatih Ernesto Valverde mati kutu. Untuk kali kedua tanpa putus, Barca mengalami kekalahan dengan cara dipukul balik. Musim lalu La Blaugrana terhenti pada perempat final Liga Champions. Menang 4-1 di Camp Nou, Lionel Messi dan kolega lantas dipukul balik AS Roma dengan skor 3-0. Kegagalan Los Azulgrana musim ini lebih menyakitkan. Memimpin 3-0, Los Cules kemudian dipermak Liverpool dengan empat gol tanpa balas.

Pelatih Barca Ernestvo Valverde mengakui hasil menyesakkan di Anfield benar-benar menghancurkan timnya. Kegagalan ini juga mengakhiri mimpi trebel Barca. Valverde tak menampik ada rasa sesal yang menyelimuti skuadnya. Kendati begitu, Messi dan kawan-kawan harus menuntaskan musim ini sebaik-baiknya. Selain ditunggu final Copa del Rey melawan Valencia, La Blaugrana masih harus memainkan dua laga sisa di LaLiga.

“Kami tak menduga situasinya akan seperti ini. Anda harus melewati rasa penyesalan ini,” ujar Valverde. “Saat ini kami hancur. Ini sangat buruk,” tandasnya.

Gelandang bertahan Sergio Busquets meminta maaf atas kegagalan timnya. Dia pun tak mengira bisa dipukul balik The Reds. ”Mereka lebih baik. Setelah apa yang terjadi di Roma, ini terjadi lagi. Berat untuk tersingkir seperti ini setelah hasil bagus pada pertemuan pertama,” tutur Busquets. Menurut dia, lawan lebih pintar dan lebih cepat. Timnya sebenarnya punya peluang, tapi tak ada yang jadi gol.

Sementara striker Luis Suarez kecewa dengan kinerja lini belakang. Dia menyatakan barisan pertahanannya bermain seperti tim anak-anak. Lini belakang Barca memang rapuh. Dari empat bek, Jordi Alba tampil paling buruk. Gol pertama Liverpool bermula dari kesalahannya. (rr)