blank
Abou Bakr Al Mel (kiri/dok)

SEMARANG – Hanya mampu mencetak dua gol dalam enam pertandingan terakhir di Liga 1 yang diselenggarakan setelah libur Lebaran membuat lini depan PSIS Semarang disorot. Kondisi tersebut menjadi perhatian dari CEO PSIS, Alamsyah Satyanegara Sukawijaya setelah timnya kalah dengan skor 0-2 dari tuan rumah Bali United, Sabtu (4/7). Gol PSIS hanya terjadi saat menang melawan Perbaya Surabaya (1-0) lewat kaki Komarodin dan gol sundulan Hari Nur saat imbang melawan PSM Makassar (1-1). Sementara di empat laga lain saat PSIS absen mencetak gol, mereka hanya mendapat dua hasil imbang (Persipura Jayapura dan Madura United) dan dua kekalahan (Persib Bandung dan Bali United).

Pria yang akrab disapa Yoyok Sukawi itu melihat permasalahan gol ini berada di lini tengah. Aliran bola ke depan yang mudah dipatahkan dan tidak kreatif membuat lini serang Laskar Mahesa Jenar tumpul. Trio Ibrahim Conteh, M Yunus dan Bayu Nugroho dipandang gagal menguasai lini tengah. “Kami cukup kecewa dengan permainan PSIS yang justru menurun jauh di pertandingan lawan Bali United. Saya kira memang ada yang tidak beres. Kelemahan di lini tengah harus segera dibenahi tim pelatih sebelum menghadapi Bhayangkara,” kata Yoyok.

Selain lini tengah, Mahesa Jenar juga minim kreativitas di sektor sayap. Winger Komarudin kemarin tampil dibawah form terbaiknya. Pemain bernomor punggung 10 itu menyia-nyiakan beberapa peluang di lini pertahanan Bali. Kemudian dua full back yaitu Safrudin Tahar dan Akbar Riansyah juga tampil mengecewakan.

“Kami terus lakukan evaluasi dari pertandingan ke pertandingan. Lawan Bhayangkara harus lebih baik karena kami tidak ingin kehilangan poin kandang,” lanjut Yoyok. Masuknya M Widya Wahyu, Abou Bakr Al Mel, dan Nelson Alom diharapkan bisa menjadi solusi. M Wahyu digadang-gadang bisa menjadi motor lapangan tengah PSIS. Sebab, di Persis Solo pemain satu ini menjadi gelandang yang menonjol. “Kami optimistis dengan rekrutan baru kami. Semoga mereka bisa cepat beradaptasi dengan tim,” tandasnya. (rr)