PURWOKERTO (SUARABARU.ID)- Bupati Banyumas, Achmad Husein memimpin kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di Wilayah Sawangan RW 2 Kelurahan Kedungwuluh, Kecamatan Purwokerto Barat Kabupaten Banyumas, Jumat (13/3). Mengingat ada warga RW 02 beberapa hari yang lalu, ada yang teridentifikasi positif mengidap Demam Berdarah (DB).
Pelaksanaan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk, difokuskan pada rumah-rumah kosong, yang selama ini sulit mendapatkan akses untuk masuk. Turut serta dalam PSN kali ini Kepala Dinas Kesehatan, Camat dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Purwokerto Barat, Kepala Pusekesmas dan kader PSN Wilayah RW 2.
Bupati Banyumas Achamd Husein meminta warga mempunyai satu tekad, bahwa PSN harus dilakukan untuk mencegah demam berdarah (DB),karena kalau hal ini tidak dilakukan, akan membahayakan dilingkungan yang akan menjadikan sarang berkembangnya jentik nyamuk. “Saya berharap, masing-masing warga harus tanggungjawab untuk menjaga kesehatan dilingkungannya masing-masing, agar tidak terjangkit wabah penyakit DB, caranya yaitu sumber jentik nyamuk harus diberantas. Dengan menyisir tempat yang ada genangan air, seperti ban, bekas air mineral, tempat minum burung, selokan, pot-pot bunga menjadi sasaran pemberantasan sarang nyamuk,” katanya
Pada PSN kali ini temuan yang paling banyak didapati jentik nyamuk berada di dalam ban mobil/motor bekas dan tempat yang dapat menampung air seperti tempat minum burung dan pot-pot bunga. Para kader diminta agar tidak ada sejengkal tanahpun yang terlewati untuk mengecek jentik nyamuk.
“PSN agar dilakukan secara terus menerus, minimal seminggu sekali dan setiap rumah harus bertanggungjawab pada kesehatan dilingkungannya,” lanjut Bupati
Bupati menambahkan behwa korban DB jauh lebih banyak dari pada virus corona yang sedang menjadi trending topic.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Sadiyanto mengatakan jumlah kasus penderita DB sementara pada tahun 2020 ini tercatat ada 90 kasus dan 2 orang meninggal dunia. Sehingga gerakan PSN perlu digerakan oleh seluruh masyarakat Banyumas.
Sedangkan Ketua RW 02 Ksedungwuluh Sarjito mengatakan PSN yang dilakukan diwilayahnya, tidak hanya kader Ibu-ibu PKK di RW 02. Tetapi juga melihatkan kader remaja yang juga mempunyai kepedulian membantu pemberantasan sarang nyamuk. “Atas masukan berbagai pihak, rereka diberi nama Pajjero yaitu Pasukan Jumantik Remaja RW Loro,” imbuhnya.
Dos-trs