Sejumlah jamaah haji Indonesia melakukan pijat refleksi di sela-sela melaksanakan ibadah haji. Foto : SB/dok Humas Kemenag

 

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Sebanyak 360 jemaah haji dari kelompok terbang (Kloter) SOC 12 asal Kabupaten Wonosobo telah menyelesaikan ibadah umroh wajib setelah tiba di Mekah pada 23 Mei 2024 waktu Arab Saudi.

Saat ini, ratusan jemaah tersebut masih menunggu pelaksanaan wuquf di Arafah.

“Setelah 8 hari di Madinah, pada hari Kamis 23 Mei 2024 kami di dorong dari Madinah. Kemudian yang pertama kami lakukan adalah ibadah umroh wajib,” kata ketua SOC 12, Edi Susanto, Sabtu, (1/6/2024).

Lebih lanjut, pihaknya melakukan Miqat di Bir Ali kemudian istirahat sebentar di hotel. Kemudian malam harinya para jemaah haji melakukan thawaf, sa’i dan tahalul.

Sementara untuk jamaah lansia, pelaksanaan thawaf, sa’i dan tahalul dilaksanakan pada tanggal 24 Mei 2024.

“Pelaksanannya untuk jemaah yang lansia memang kita sendirikan karena harus ada perhatian ekstra untuk jemaah lansia. Tidak kita gabung dengan jemaah yang sehat,” jelasnya.

Menurutnya, jemaah haji asal Wonosobo itu rata-rata hajinya tamattu’ yang berarti melakukan umroh terlebih dahulu baru haji. Karena menunggu waktu untuk melakukan wuquf di Arafah.

Nunggu Wukuf

Salah satu jamaah haji asal Wonosobo ketika mau kembali ke hotel. Foto : SB/dok Budi Pranoto

“Untuk saat ini sembari menunggu wuquf di Arafah jemaah haji melakukan aktifitas biasa. Mereka beribadah seperti biasa seperti baca Al-Quran dan sholat jamaah,” jelasnya.

Bagi jemaah yang sehat, lanjutnya, bisa melakukan ibadah dan sholat jamaah di Masjidil Haram. Tetapi untuk jemaah yang lansia dan punya penyakit bawaan diarahkan untuk beribadah di masjid hotel, karena jarak hotel ke Masjidil Haram sekitar 3 kilometer.

“Untuk kegiatan yang dilakukan kloter adalah visitasi ke kamar-kamar jemaah untuk cek kesehatan, melakukan senam, gerakan minum oralit dan masih banyak aktifitas lain yang dilakukan untuk menjaga kesehatan,” bebernya.

Sementara untuk jemaah yang lansia dan punya penyakit bawaan, pihak petugas kesehatan melakukan pemeriksaan setiap harinya untuk memastikan kesehatan para jemaah.

Sementara bagi jemaah yang bisa jalan, di Mekah ini ada klinik yang dibuat dengan memanfaatkan ruangan di hotel. Jadi jemaah bisa dimanfaatkan untuk pemeriksaan kesehatan jika mengalami keluhan penyakit.

“Sementara ini jemaah haji asal Wonosobo masih dalam keadaan sehat, hanya mengalami penyakit ringan saja seperti flu, batuk dan gatal-gatal. Untuk jemaah lansia dan punya penyakit bawaan juga di sini mereka tetap stabil dan cenderung membaik,” katanya.

“Karena pengawasan kita lakukan dengan ketat melalui pemeriksaan setiap hari, pemberian obat dan visitasi ke kamar-kamar jemaah,” pungkasnya.

Muharno Zarka