BATANG – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) diminta untuk bersinergi dengan Pemkab Batang dengan harapan bisa menekan angka kematian ibu malahirkan.
Pasalnya, di Batang angkanya masih cukup tinggi. Tercatat tahun ini di bulan Agustus saja sudah mencapai 10 orang dan pada tahun 2017 lalu mencapai 16 orang.
” Tolong tekan angka kematian ibu melahirkan. Saya berharap dokter melayani masyarakat dengan baik dan prima dari tingkat puskesmas maupun rumah sakit. Kawal ibu hamil dengan baik dan berusaha semaksimal mungkin agar jangan sampai ada lagi ibu hamil melahirkan mati,” kata Bupati Batang Wihaji saat memberikan sambutan pada Pelantikan dan Pengukuhan IDI kabupaten Batang periode 2018- 2021 di Hotel Sendangsari Batang, Sabtu ( 11/8).
” Maka tidaklah salah kalau saya meminta IDI membantu Pemkab untuk menaikan IPM ( Indek Pembangunan Manusia ) yang pada Tahun ini Batang IPM sebesar 65,3 masuk pada peringkat 30 Se Jawa Tengah,” kata Wihaji.
Bupati Wihaji juga berharap kepada dokter ASN yang bertuagas di Puskesmas maupun di RSUD untuk dapat melayani masyarakat dengan sepenuh hati dan pelayanan prima.
” Zaman sudah berubah yang tentunya rumah sakit dan puskesmas harus juga melakukan sebuh perubahan untuk memberikan pelayanan yang prima, kalau tidak akan kehilangan pasiennya, karena kita juga harus berkompetisi dengan poliklinik dan rumah sakit swasta yang sama – sama menggunkan BPJS yang pelayanan bagus,” Kata Wihaji.
Wakil Ketua I IDI Jawa Tengah Dr. Purwanto Adhiepireno, Sp.Pk(K) setelah melantik kepengurusan IDI mengingatkan agar selaku profesi yang melakukan praktek kedokteran diajarkan bahwa dasar pemberian terapi kepada pasien tidak pernah menjanjikan kesembuhan, meskipun cukup banyak dari pasien yang datang untuk mendapatkan kesembuhan.
” Itulah sebuah kepercayaan yang diberikan kepada kita selaku dokter, oleh karena itu hubungan dokter dengan pasien harus terjalin dengan baik seperti hubungan orang tua dengan anak, berikan kemampuan yang tertingginuntuk mengupayakan yang terbaik bulan janji kesembuhan,” Kata Dr. Purwanto Adhiepireno, Sp.Pk(K).
Ketua IDI kabupaten Batang masa periode 2018-2021 Dr. Tri Handoko M. Kes. mengatakan untuk kepengursan baru bisa guyub rukun dan tidak ada perbedaan di antara dokter spesialis maupun dokter umum.” Kalu kita tidak guyub rukun bersama sejalan akan sulit untuk melangkah membangun kesehatan di Kabupaten Batang dan sulit untuk melaksanakan program dan visi misi IDI,” Kata dr. Tri Handoko.
Masa jabatan Ketua IDI kabupaten Batang masa periode 2018- 2021 Dr. Tri Handoko M. Kes. menggantikan ketua IDI Dr. Dadi Garnadi, Sp.B yang lama karena masa jabatannya sudah berakhir. (Suarabaru.id/sb)