Lestari Moerdijat. Foto: fn

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Sejumlah platform digital, diharapkan mampu mendorong proses implementasi Merdeka Belajar lebih cepat dan efisien. Perluasan dan peningkatan kemampuan guru dalam pemanfaatan platform digital itu, harus segera dilakukan.

”Tahapan pengaplikasian program Merdeka Belajar yang dicanangkan pemerintah, merupakan salah satu langkah penting bagi pelaksanaan sistem pendidikan Nasional, dalam upaya peningkatan proses belajar mengajar di Tanah Air,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (19/3/2023).

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), mengangkat 202 guru terpilih, pada Sabtu (18/3/2023), sebagai Duta Teknologi dan Kapten Belajar.id, yang bertujuan untuk menginspirasi pendidik dan peserta didik, dalam mewujudkan Merdeka Belajar, melalui berbagai pemanfaatan platform teknologi.

BACA JUGA: Borobudur Marathon 2023 Jadi Spirit Bangsa untuk Bersatu

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, pada semester ganjil Tahun Ajaran (TA) 2022/2023, terdapat 3,3 juta guru di seluruh Indonesia.

Menurut Lestari, dengan jutaan jumlah guru yang merupakan sasaran penanaman pola belajar baru dengan memanfaatkan platform teknologi, membutuhkan lebih banyak lagi duta-duta teknologi, untuk menginspirasi.

Karena itu, ujar Rerie sapaan akrab Lestari, agar upaya penyebaran dan peningkatan pemanfaatan platform teknologi dalam implementasi Kurikulum Merdeka di 34 provinsi dapat berlangsung dengan baik, dibutuhkan kolaborasi yang kuat, dari para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah.

BACA JUGA: RSUD Kebumen Gelar Pengobatan Gratis di Desa Jatimalang

Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu berharap, upaya untuk mengakselerasi pelaksanaan Kurikulum Merdeka, disiapkan dengan cermat dan baik, sehingga perluasan pemanfaatan platform digital dapat dilakukan di Tanah Air.

Hingga saat ini, ungkap anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu, Kemendikbudristek antara lain telah memperkenalkan platform Rumah Belajar, yaitu platform konten pembelajaran bagi siswa SD, SMP, dan SMA.

”Selain itu, juga ada Platform Merdeka Mengajar (PMM), yaitu platform edukasi untuk menjadi teman penggerak guru dalam mengajar, belajar dan berkarya, dalam penerapan Kurikulum Merdeka,” terang Rerie.

BACA JUGA: Polres Grobogan Tangkap Pasangan Kekasih Pencuri Perangkat di Tower Seluler

Berikutnya, ujar dia, juga ada Platform Rapor Pendidikan (PRP), yaitu platform berbasis data yang menyajikan hasil asesmen Nasional dan data lain mengenai capaian hasil belajar satuan pendidikan, ke dalam suatu tampilan terintegrasi.

Pemanfaatan sejumlah platform itu, membutuhkan pemahaman dan keterampilan yang baik dari para peserta didik dan pengajar, sehingga dibutuhkan upaya sistematis dan terukur, guna mengakselerasi perluasan kemampuan para peserta didik dan pendidik di Tanah Air.

Riyan