JAKARTA (SUARABARU.ID)– Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dalam pidato politiknya menegaskan pada seluruh kadernya, untuk rajin turun ke lapangan. Bertemu langsung dengan rakyat, dan membantu berbagai persoalan yang ada.
”Kita harus menyatu dengan rakyat. Turun ke bawah. Itu di Jakarta, masih ada warga yang tidur di kolong jembatan. Banyak kesengsaraan yang ada di Ibu Kota Republik ini. Kalau yang dipikir hanya mau kaya, pengin berkuasa saja, lebih baik mundur dari PDIP,” kata dia pada peringatan HUT Ke-50 PDIP, di Kompleks JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023).
Dalam kesempatan itu, Megawati juga berkomentar terkait Pilpres 2024. Dia meminta semua kader untuk tidak memusingkan siapa calon yang akan diusung.
BACA JUGA: Kanwil Jateng Gelar Donor Darah Rutin, Ada 41 Orang Lolos
”Orang pada nunggu, yang mau diumumkan siapa ya. Entar dulu, kerja dulu. Urusan Capres itu urusan Ketum. Nggak mungkin saya jebloskan ke sumur. Kalau semua kerja, pasti menang,” tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengaku siap turun ke bawah, dan membantu masyarakat. ”Arahan Ibu Megawati sangat jelas. Semua kader diminta untuk mengonsolidasikan diri, dan turun ke bawah membantu masyarakat. Kita siap melaksanakan,” janjinya.
Pesan itu, lanjut Ganjar, merupakan pesan politik yang paling penting. Dan Megawati menegaskan, pada 1 Juni nanti akan dikumpulkan lagi.
BACA JUGA: Melestarikan Lingkungan Hidup Jadi Modal Dasar Pembangunan Nasional
”Sebelum itu, kita mesti pastikan membela rakyat, membantu rakyat, turun ke bawah. Dan Insya Allah, pada saat pertemuan 1 Juni nanti itu, kepercayaan rakyat pada PDI Perjuangan makin tinggi,” tegasnya.
Selain pidato politik, Ganjar juga mengomentari acara perayaan HUT PDI Perjuangan itu. Menurutnya, acara yang berlangsung sangat meriah.
Beragam acara digelar dengan menarik. Atraksi terjun payung membawa bendera PDIP dan bendera Merah Putih, atraksi drum band, serta ratusan gunungan hasil bumi, membuat acara yang juga dihadiri Presiden RI, Joko Widodo itu semakin meriah.
”Meriah sekali acaranya. Dan ini bagian rasa kangen dan rasa rindu kami pada Bu Mega. Dan ternyata dalam pidatonya tadi, ibu juga kangen kita,” tandasnya.
Riyan