blank
Pengembangan runway Bandara Ngloram di Cepu, Blora, dari 1.200 meter menjadi 1.600x30 meter, ditarget beres pada TA 2021. Foto: Wahono

BLORA (SUARABARU.ID)– Proyek pembangunan Bandara Ngloram, Kecamatan Cepu, Blora, terus dikebut dengan target pencapaian pada 2021, sudah mulai dioperasionalkan.

Pekerjaan yang perlu segera terwujud, menurut Sekda Blora, Komang Gede Irawadi, Sabtu (26/11/2020), adalah proyek pembangunan terminal bandara yang pada tahap I sudah mencapai 30,48 persen.

”Terminal Bandara Ngloram ini, didesain langsung Menteri Perhubungan,” kata Komang dalam keterangannya.

BACA JUGA : Sehari Warga Blora Terpapar Covid-19 Tambah 80, Meninggal Dua Orang

Saat meninjau pembangunan Bandara Ngloram, Jumat (25/12/2020), Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto, mewanti-wanti kontraktor, agar tidak main-main dalam melaksanakan pekerjaannya. ”Kontraktornya bekerja sesuai jadwal, dan jangan main-main,” ujarnya.

Menurut Novie, memang benar Terminal Bandara Ngloram ini desainnya dibuat langsung Menteri Perhubungan. Meski kecil, Bandara Ngloram akan dibuat unik, cekli. Selain itu, pengerjaannya dipercepat, sehingga tahun depan bisa segera operasional.

”Menteri Perhubungan mendorong pembangunannya dipercepat, karena konektivitas daerah ini sangat potensial,” tambah Novie.

BACA JUGA : Polres Blora Jaga Ketat dan Sterilisasi Gereja

Seperti diketahui, pada 2020 pembangunan Bandara Ngloram meliputi pembangunan gedung terminal tahap I, perpanjangan runway dari 1.200×30 meter menjadi 1.600×30 meter dengan aspal hotmix.

Ada juga pembuatan turning area (1.500 meter persegi) termasuk marking, pekerjaan rekonstruksi apron, pagar bandara serta pengadaan dan pemasangan AFL.

Untuk Tahun Anggaran (TA) 2021, fokus pembangunan terminal tahap II, gedung terminal tahap I, drainase sisi udara dan pemasangan X-Ray bagasi single view.

BACA JUGA : Puting Beliung Terjang Ngepung, Puluhan Rumah Warga Rusak

blank
Dengan pesawat King Air 200 GT, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub RI, Novie Riyanto, meninjau pelaksanaan pembangunam lanjutan Bandara Ngloram, Blora. Foto: dok/Ist

Pada kegiatan TA 2020 yang terkendala pembebasan lahan, kini telah diusulkan kembali. Terdiri dari gedung operasional type 36, tempat ibadah, gedung kantor, tempat parkir, gedung PKP-PK, jalan masuk bandara serta pembuatan landscape.

”Bandara ini aset bersama pemerintah dengan masyarakat, maka kita harus rawat sebaik-baiknya,” lanjut Novie Riyanto.

Salah satu contoh kecil dan sederhana yang perlu perhatian, terang Novie, agar masyarakat tidak lagi bermain layang-layang di sekitar bandara. Karena dikhawatirkan dapat mengganggu keselamatan penerbangan.

BACA JUGA : Amankan Nataru, Bankom Polrestabes Semarang Siagakan 150 Anggota

”Prospeknya bagus, bahkan sudah ada maskapai yang tertarik untuk melakukan penerbangan dari Bandara Ngloram, Blora ini,” tutur Novie lagi.

Di acara yang sama, Sekda Blora, Komang Gede Irawadi menambahkan, Pemkab siap membantu pembangunan pelebaran jalan raya, dari Pasar Mulyorejo menuju Bandara Ngloram.

”Kalau sudah siap, Pemkab berkomitmen mendukung pembangunan pelebaran jalan menuju ke Bandara Ngloram,” tegas Komang, yang hadir mewakili Bupati Djoko Nugroho.

Saat ini pembangunan Bandara Ngloram untuk landasan pacu (runway) telah mencapai 70 persen, apron 90 persen dan sudah diverifikasi.

BACA JUGA : Tim Patroli Hutan KPH Mantingan Bekuk Pelaku Pencurian Kayu

Lantaran pembangunan Bandara Cepu ini bersifat multiyears (sistem tahun jamak), maka progres pembangunan terminal pemberangkatan dan fasilitas lainnya dibuat bertahap.

Seperti diberitakan sebelumnya, uji coba runway Bandara Blora untuk pendaratan perdana pesawat King Air seri 200GT milik Kementerian Perhubungan aman, lancar dan mulus pada Sabtu (11/1/2020) silam.

Pendaratan King Air di bandara yang berlokasi sekitar 3,2 kilometer dari kota minyak Cepu ini, sempat mangkrak selama hampir 34 tahun. Hal ini dikarenakan, masih pada rangkaian uji coba revitalisasi (pembangunan untuk pengaktifan kembali) runway tahap pertama.

Wahono-Riyan