Ilustrasi. Reka: wied SB.ID

SYUKUR pada Allah, di negara kita ini siapa pun berhak untuk memiliki kekuasaan (berkuasa) asal saja konstitusional. Kemarin-kemarin bukan siapa-siapa, tetapi karena secara konstitusional dapat memenangkan pertarungan politik, sekarang seseorang (orang itu)  punya kekuasaan (berkuasa). Sah, dan oke punya. Kemarin-kemarin si Naya (orang itu) tidak diperhitungkan, tetapi saat ini, karena dia punya kekuasaan, wouwwww….. jangan ditanya ke mana akan pergi, mau ke planet pun, bisa dia (eh beliau).

Bagaimana dapat berkuasa secara konstitusional? Yahhhhh, ikuti semua aturan yang ada, cermati peluang-peluang supaya bisa menang seperti apa atau bagaimana; dan jika sudah menang pun, artinya sudah pegang kekuasaan, Naya harus pinter-pinter mengelola serta memertahankannya.

Salah satu taktik mempertahankan atau bahkan memerkuat kekuasaan itu, disebutlah harus pakai ngelmu macan guguh.Seperti apa ngelmu dan taktik macan guguh itu? Ayoooo, belajar bersama saya, hehehehehe…………

Guguh

Tentang macan, harimau, semua orang pasti tahu; tetapi tentang guguh, tidak semuanya telah pirsa. Bacalah guguh seperti halnya Anda mengatakan sungguh, butuh, cukup; dan harap jangan keliru mengatakan gugah. Memang ada kata guguh, ada juga kata gugah; ada juga kata gagah. Masing-masing kata punya arti tersendiri. Gugah itu artinya bangun atau bangkit, bahasa Jawanya tangi.

Baca juga Tak-tik Berpolitik Malik Bumi

Apa itu guguh? Pernahkah Anda berjumpa dengan orang yang seluruh giginya sudah tanggal, alias ompong? Nah………. itulah guguh, yakni untune entek kabeh, giginya habis semua, ompong. Lucu kan orang-orang ompong seperti itu, apalagi jika ia tertawa lepas?

Sekarang, bayangkan yang ompong itu macan. Tidak luculah sekali pun macan itu tertawa atau menyeringai. Siapa pun pasti takut berhadapan dengan macan itu sekali pun ompong. Mengapa? Yah………alamiah saja, macan itu kan tergolong binatang buas, maka penampilannya saja sudah menakutkan. Sekali pun macan itu sudah ompong (persoalannya, benarkah ada macan ompong?) tetapi bukankah ia masih punya kuku yang tajam?

Ungkapan macan guguh itu sebuah  bebasan, sebuah perumpamaan; mau menegaskan  bahwa sekali pun seseorang itu sudah pensiun, namun karena pangkat derajadnya dulu tinggi, orang semacam itu seumpama macan guguh tadi: Masih dipandang menakutkan, masih dianggap punya wibawa, masih ada sisa-sisa kekuatan dan kekuasaan yang dimiliki. Intinya, dianggap masih jozzzzz gandhos.

Dinggo Kudhung

Apa yang biasanya terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita,  Ditempuhlah  ngelmu macan guguh; yakni memanfaatkan sedemikian strategisnya para macan guguh tadi , entah sebagai penasehat rohani maupun jasmaniahnya, entah pula dipakai sebagai kudhung. Lengkapnya, orang-orang yang saat ini masih aktif menjabat (berkuasa) menempuh kudhung walulang macan, memanfaatkan para macan guguh sebagai pelindungnya.