WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Akses hubungan darat di jalur jalan antarprovinsi Kabupaten Wonogiri (Jateng)-Kabupaten Pacitan (Jatim) lewat Kecamatan Ngadirojo, Rabu sore (29/1/25) macet. Pemicunya, karena terhalang pohon tumbang yang melintang jalan.
Warga masyarakat menyebutkan, lokasi kemacetan berada di Kilometer (KM)-23, tepatnya di Gunung Pegat, Desa Bumiharjo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri. Pohon berukuran besar yang merupakan tanaman tegakan di area Hutan Gunung Pegat, mendadak tumbang bersamaan dengan turun hujan deras yang disertai angin kencang.
Kejadian pohon tumbang tersebut berlangsung Pukul 15.00. Tidak ada korban jiwa. Sebab, saat pohon itu tumbang ke arah jalan, tidak ada kendaraan yang melintas. ”Sulit dibayangkan, manakala bersamaan pohon itu tumbang, ada kendaraan yang kebetulan melintas,” tutur warga Dusun Kepuh, Desa Bumiharjo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri.
Disebutkan, pohon itu tumbang bersamaan dengan turunnya hujan dengan intensitas deras yang berlangsung sejak Rabu siang (29/1/25) Pukul 13.00. Saat turun hujan, datang angin kencang yang menumbangkan pohon jenis Jati tersebut. Pohon tumbang itu roboh melintang ke badan jalan. Menyebabkan semua kendaraan, baik roda dua maupun roda empat tidak dapat lewat.
Pada hal, jalan tersebut merupakan jalur vital hubungan darat Wonogiri-Pacitan melalui Kecamatan Ngadirojo, Nguntoronadi dan Kecamatan Baturetno. Terbatas untuk kendaraan kecil termasuk sepeda motor, sementara dialihkan melalui jalur alternatif. Yakni melewati Desa Ngadipiro menuju Kelurahan Beji, kemudian tembus Ibukota Kecamatan Nguntoronadi.
Dandim 0728 Wonogiri Letkol (Inf) Edi Ristriyono melalui Penerangan Kodim (Pendim) Pelda Indra, menyatakan, telah menurunkan para Anggota TNI dari Koramil-04 Nguntoronadi, untuk memimpin kerja bakti gotong royong di lokasi.
Kerja bakti dilakukan bersama para Anggota Polsek Nguntoronadi, dalam upaya melakukan upaya percepatan menyingkirkan pohon tumbang yang melintang jalan tersebut. Tindakan darurat itu, dilakukan dengan melibatkan para Perangkat Desa dan warga masyarakat. Juga melibatkan para relawan siaga bencana dari Desa Tangguh Becana (Destana) dari Desa Bulurejo dan Desa Wonoharjo serta relawan dari Komunitas Betal Boys.
Mereka melakukan pemotongan dahan dan ranting serta induk batang pohon yang tumbang, untuk kemudian disingkirkan ke tepi jalan. Itu dilakukan, di tengah guyuran hujan yang masih belum reda sampai menjelang sore hari. Tujuannya, agar kemacetan arus lalu lintas di ruas jalan antarprovinsi tersebut, dapat segera dipulihkan.(Bambang Pur)