Pengecekan ruang server yang ada di Dinas Kominfo Kudus. Foto:Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Pemkab Kudus melalui Diskominfo terus meningkatkan keamanan siber di tengah maraknya serangan peretas, terutama bagi aplikasi layanan dan portal website pemerintah.

Saat ditemui pada Kamis, (27/6), Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kudus Dwi Yusi Sasepti menjelaskan Pemerintah Kabupaten Kudus aman dari peretas, sebab sudah diberikan proteksi berlapis.

“Kami berusaha maksimal agar website dan aplikasi layanan milik Pemerintah Kabupaten Kudus yang dikelola oleh OPD yg ada di Pemkab Kudus tidak diserang peretas. Terutama iklan judi online,” ungkapnya.

Yusi menjelaskan Dinas Kominfo Kudus membentuk tim Security Operations Center (SOC) untuk memantau seluruh situs yang dimiliki oleh Pemkab Kudus. Hasil pantauan tim SOC, bulan ini saja, terdapat 2 juta lebih serangan siber.

“Tim SOC kami terus memantau seluruh website dengan domain kuduskab.go.id. Hampir setiap hari ada serangan siber yang kami deteksi,” paparnya.

Serangan yang dilakukan kebanyakan dengan memasang iklan judi online di website pemerintah. Pola serangan yang dilakukan pun selalu berbeda. Meskipun begitu, Yusi mengungkapkan tim SOC selalu berusaha mengupdate kemampuan untuk melawan serangan siber.

“Serangannya punya formula yang berbeda setiap harinya. Kami pun terus menyesuaikan biar bisa menangkis aksi jahat siber,” lanjut Yusi

Grafis serangan siber di website Pemkab Kudus. Foto: Diskominfo

Selain SOC, Kabupaten Kudus juga memiliki CSIRT yang bertugas untuk mencegah, mengelola dan menanggapi insiden serangan siber. Yusi menjelaskan situs CSIRT bisa diakses siapapun. Sehingga, masyarakat bisa melaporkan situs pemerintah yang diretas. Laporan akan ditindaklanjuti selama 1×24 jam. Tahun ini ada 8 insiden siber yg dapat di tangani CSIRT dengan baik

“Tak hanya mencegah, kami juga menyiapkan layanan pelaporan adanya serangan siber yang bisa diakses umum. Ada nomor Whatsapp nya juga untuk memudahkan masyarakat,” jelasnya.

Selain itu, CSIRT Kabupaten Kudus telah bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) agar pemantauan situs pemerintah makin maksimal. Yusi menjamin tindak lanjut dilakukan paling lama 1 x 24 jam

“Kerjasama kami dengan BSSN menunjukkan proteksi website Pemerintah Kabupaten Kudus diupayakan maksimal,” ucapnya.

Tak hanya Kabupaten Kudus, tim CSIRT Kudus yang bekeja sama dengan BSSN dapat membantu situs pemerintah kabupaten/kota lainnya yang terkena serangan siber. Yusi menjelaskan hal ini sebagai bagian pelayanan untuk menindak pelaku kejahatan siber.

“Kami juga siap membantu website pemerintah kabupaten/kota lainnya yang diserang peretas dan belum mempunyai tim CSIRT,” tuturnya.

Ali Bustomi