blank
WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Ratusan Warok (seniman reog) Nusantara dari berbagai kota di Tanah Air, akan menggelar event spektakuler ”Tadarus Budaya Kawula Reog Ponorogo Se-Kabupaten Wonogiri.” Acara wisata budaya di Bulan Ramadan 1445 H/2024 ini, akan digelar Sabtu malam (6/4) di Alun-alun Giri Krida Bakti depan Kantor Bupati Wonogiri.

Tokoh Warok Wonogiri, Ali Makmur, menyatakan, setidak-tidaknya akan menyajikan permainan 45 unit dadak merak yang dimainkan oleh lebih dari 100 pembarong (pemain dadak merak). Yang diiringi oleh ratusan seniman pengrawit penabuh kenong, kempul, gong kendang dan peniup terompet.

Juga menampilkan puluhan penari Bujangganong (Ganong), yang akan menyajikan beragam joget atraktif seperti main colotan, berjumpalitan salto, ayang dan gerakan yang relatif sulit untuk ditirukan oleh masyarakat awam. Bersama itu, juga ditampilkan puluhan seniman Jathilan Kuda Kepang, yang menyajikan gerak tari keprajuritan.

Gelar event Tadarus Budaya oleh ratusan seniman reog ini, akan disajikan selepas waktu Sholat Tarawih. Bertujuan untuk menanamkan kecintaan generasi muda terhadap kesenian reog, demi melestarikan budaya aseli Nusantara yang keberadaannya telah melambung ke jagad internasional.

Disamping itu, tambah Ali Makmur, event yang tergolong spektakuler ini, untuk memberikan hiburan kepada masyarakat. ”Utamanya di malam menjelang berakhirnya ibadah di Bulan Suci Ramadan 1445/2024,” tuturnya.

Telah mendaftar sebanyak 28 group reog dari berbagai kota di Indonesia, yang akan membawa setidak-tidaknya 45 unit dadak merak. Terdiri atas Reog Gembong Suro Joyo yang akan membawa 3 unit dadak merak, dari Gropu Reog Ndarjo, Reog Betal, Reog Selogiri, Reog Waru, Reog Made Slogohimo, Reog Parti Purogo Tangerang, Reog Miri dan Reog Gambiranom Kismantoro, masing-masing akan membawa dua unit dadak merak.

Juara Nasional

Berikut Reog Wonosetan dengan 4 unit dadak merak dan Reog Satriyo Sembodo sebanyak 6 unit dadak merak. Menyusul dari 18 group reog lainnya, masing-masing akan membawa satu unit dadak merak.

Yakni dari Group Reog dari SMK Pandu, Reog BJP Selogiri, Reog Randusari Slogohimo dan Reog Gunawan Kota. Juga dari Group Reog GBS Surabya, Galuh Suryo Honggolono Ponorogo, Reog Sampung Ponorogo, Reog Singo Loren Wonoharjo, Reog Tukluk Ngadirojo, dari Reog Regol Wengker Sampung Ponorogo.

Menyusul dari Reog Seyra Konveksi Tawangsari Sukoharjo, Reog Singo Barong Wonoboyo Pokoh Wonogiri, Reog SMK Negeri 2 Wonogiri (pernah berulangkali juara Festival Reog Nasional Piala Bergilir Presiden di Gerebeg Sura Ponorogo), Reog Singo Putro Rejosari, Reog Ambar Bere Kismantoro, Reog Singo Truno Tamtama Madiun, Reog Gongso Angripto Arum Bekonang Sukoharjo dan Reog Singo Anggoro Baturetno.

Tadarus merupakan salah satu istilah yang terambil dari bahasa Arab dan sudah menjadi kata baku dalam bahasa Indonesia. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), tadarus diartikan sebagai pembacaan Al-Quran secara bersama-sama saat Bulan Puasa.

Kata tadarus awal mulanya terambil dari penggalan adarus adalah praktik membaca atau menghafal Al Quran pada Bulan Ramadan. Berasal dari kata dasar darasa yang berarti belajar.

Kata Tadarus dalam bahasa Arab berbentuk kata benda abstrak, atau kata kerja yang dibendakan dengan mendapat imbuhan berupa huruf tâ’ di depan, serta imbuhan huruf alif di tengah kata. Sehingga kata Tadarus berarti saling mempelajari. Demikian halnya Tadarus Budaya Reog, dapat dipahami sebagai kegiatan berkesenian untuk saling belajar memainkan reog.
Bambang Pur