Kepala BNNP Jateng, Brigjen. Pol. Dr. H. Agus Rohmat dalam kegiatan jumpa pers akhir tahun. Foto: Ning S/SUARABARU.ID

Menurutnya, tahun ini BNNP Jateng dan kabupaten/kota jajaran fokus pada program pengembangan soft skill kepada 2 lembaga dan memberikan pengetahuan pengembangan soft skill, serta membentuk remaja teman sebaya anti narkotika sebanyak 130 remaja.

“BNNP Jateng juga menggugah kesadaran, kepedulian, dan semangat perang melawan narkoba di berbagai wilayah di Jateng dengan kampanye war on drugs melalui pergelaran seni budaya, olah raga, religi dan dialog P4GN baik secara langsung maupun virtual.

Pada bidang pemberdayaan masyarakat, lanjut Agus, BNNP Jateng berupaya meningkatkan ketanggapsiagaan masyarakat terhadap ancaman penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dengan membentuk 555 orang penggiat anti narkoba.

“BNNP Jateng dan kabupaten/kota jajaran telah melaksanakan tes urine kepada 24.892 orang dengan rincian kegiatan 75 kali kegiatan deteksi dini menggunakan APBN dan 230 kali kegiatan dilakukan atas inisiatif masyarakat sehingga melebih target 364%,” terangnya.

Adapun hasil indeks kemandirian partisipasi pada angka 3,47 masuk pada kategori tinggi dari target 3,25. Selain Desa Bersinar, BNNP Jateng dan BNNK jajaran juga berinovasi dengan membuat tempat wisata bersinar dengan sosialisasi bahaya narkoba di kawasan wisata di wilayah Jateng, serta kerja sama dengan dinas pariwisata, perhimpunan hotel restoran indonesia dan himpunan pramuwisata indonesia.

Ia menjelaskan, pihaknya berinovasi membuat industri bersinar menggandeng dinas perindustrian dan kawasan industri serta perusahaan swasta nasional di wilayah Jateng untuk mewujudkan Jateng bersinar. Di Jateng sebanyak 310 orang telah menjalani rehabilitasi melebihi target 144%.