“Kamu tidak naik kelas tidak apa-apa, yang penting kamu tidak tinggalkan sholat lima waktu,” hibur Hartini sambil memeluk Satrio yang ketakutan akan marah besar ibunya begitu tahu ia tidak berprestasi jadi anak pintar seperti kakak-kakaknya.
Begitu pula, dalam kasus anak-anak “mursal,” ini kita sebagai orangtua dan atau guru bisa mengambil pelajaran penting dari sequel film tersebut untuk kita terapkan dalam merawat nasib anak-anak kita dan menerima anak-anak kita apa adanya, tapi tentu kita tak akan pernah membiarkan masa depan anak-anak kita seadanya.
Baru 5,5 persen
Point penting secara agama disebutkan, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?” Rasul pun menjawab: “Ibumu”. “Lalu siapa lagi?”, “Ibumu”. “Siapa lagi”, “Ibumu”. “Siapa lagi”, “Ayahmu”.”
Diksi Ibu disebut sebanyak tiga kali, karena umumnya Ibu telah melewati tiga kesulitan dalam hidup, antara lain ketika mengandung, melahirkan, hingga menyusui. Meskipun sosok Ayah disebut satu kali oleh Rasulullah SAW, bukan berarti peran Ayah tidak penting. Seorang Ayah memiliki andil dalam hal pendidikan dan nafkah bersama-sama dengan Ibu. Artinya, sosok Ayah maupun Ibu memiliki peran yang sama penting dalam mendidik karakter anak.
Maka kemudian, menjadi kewajiban kita sebagai anak untuk selalu menghormati dan menyayangi kedua orang tua, terlebih kepada Ibu. Ada peribahasa: “Kasih ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah”, itu benar adanya. Seberapa pun besar cinta kasih anak kepada ibu tidak akan mampu menyamai banyaknya cinta kasih Ibu kepada anaknya. Jika kebetulan punya anak-anak yang kurang pandai, disabilitas, suka iseng, preman, tak mandiri, dll, tidak mengurangi sedikit pun rasa dan pesona cinta Ibu kepada anaknya. Doa Ibu pun amat dahsyat. Sudah waktunya kita muliakan Ibu, agar tetap semangat, bersenyum, berpengharapan dan tanpa air mata.
Kita pernah punya Ratu Shima, RA Kartini maupun HR Rasuna Said, mereka adalah perempuan hebat di masanya. Kini, perempuan tak sedikit menempati posisi penting di dunia eksekutif, legislatif dan yudikatif, seperti presiden, menteri, jenderal, politisi, gubernur, bupati/walikota, hakim, jaksa, dan lainnya.
Begitu pula, ada Staf khusus Presiden, Camat, bahkan Kepala Desa atau Lurah bahkan kepala RT atau dusun. Kementerian Desa PDTT Tahun 2022 mencatat sebanyak 4.120 perempuan desa menjadi kepala desa. Jumlah ini mencapai 5,5 persen dari total 74.961 kepala desa se Indonesia. Maka, keterlibatan dan keterwakilan perempuan dalam pembangunan masih perlu terus kita tingkatkan baik volume maupun kualitasnya.
Semoga Ibu ke depan berkemampuan merawat the mother of man, Ibu semuanya manusia, Ibunya tentara, politisi, mahasiswa, petani, pekerja serabutan, pedagang, pengusaha, dan Ibu atas profesi lainnya. Yang pasti, pengabdian ibu dalam membentuk karakter, menanggung duka kehidupan, dan memberi arah kedewasaan bagi anak-anaknya tulus. Usia boleh menua, tapi cinta Ibu tak pernah sia-sia.
Marjono, Kepala UPPD/Samsat Kabupaten Tegal, Jawa Tengah