SEMARANG (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kota Semarang terus melakukan berbagai upaya serius guna mengantisipasi terjadinya banjir pada saat musim hujan belakangan ini.
Sejak Senin (20/11/2023) lalu, pengerukan sedimen di saluran Jalan Kaligawe Raya terus dilakukan mulai dari tikungan bawah terowongan tol hingga RSI Sultan Agung.
Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi masalah banjir di wilayah Kaligawe, Kecamatan Genuk dan sekitarnya.
“Pengerukan saluran selebar 3 meter dengan panjang 1.5 km ini ditargetkan selesai 2 minggu ke depan,” kata Kepala Bidang Sumber Daya Air dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Mochamad Hisam Ashari, Jumat (24/11/2023).
Lebih lanjut Hisam menjelaskan, bahwa pengerukan saluran ini tentu akan membuat air mengalir lancar hingga muaranya di Kali Sringin.
Selanjutnya, melalui Satpol PP, PKL yang berada di sepanjang saluran Jalan Raya Kaligawe ditertibkan sehingga mengurangi risiko hambatan pengerukan maupun sumbatan saluran air.
Selain upaya tersebut, lanjut Hisam, dilakukan pola koordinasi bersama BBWS Pemali Juana dengan optimalisasi pompa Kali Tenggang dan Kali Sringin.
Sebanyak 11 pompa berkapasitas masing-masing 2.000 liter per detik disiagakan untuk memaksimalkan aliran air wilayah Kaligawe, Kecamatan Genuk, dan sekitarnya.
Pihak DPU pun tetap menyiagakan pompa alkon khusus untuk wilayah tikungan tol dan tikungan RSI Sultan Agung. Sementara untuk wilayah Padi Raya disiagakan pula satu pompa khusus.
Bersama BBWS pun, Dinas PU juga menyiagakan pompa mobile yang selalu siaga 24 jam untuk kondisi darurat di berbagai wilayah Kota Semarang.
Wilayah berpotensi banjir lainnya juga tidak luput dari upaya Pemkot Semarang, termasuk di kawasan Perumahan Dinar Mas, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang.
Melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU), pembangunan tanggul darurat berupa tanggul bronjong dan kisdam terus dilakukan di sepanjang DAS Babon yang melintasi Perum Dinar Indah RT 06, RW 26, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang.
Adapun Sungai Babon merupakan muara dari aliran Sungai Pengkol yang berhulu di wilayah Kabupaten Semarang.
“Sejak 13 November lalu, Dinas Pekerjaan Umum telah membuat tanggul bronjong bertingkat berbahan batu dan kawat rajut sepanjang 23 meter pada tepi Sungai Babon,” terang Hisam.
Tanggul bronjong ini memiliki ketinggian 3 meter dan ditargetkan selesai pada minggu pertama bulan Desember 2023. Hasil koordinasi dan pemantauan ke lapangan dengan BBWS Pemali Juana dan Lurah Meteseh, tanggul bronjong direncanakan akan diteruskan pembangunannya sepanjang 30 meter dari pihak BBWS.
Sebelumnya, pada Februari lalu, penguatan DAS Babon telah dilakukan dengan pembuatan tanggul sementara dari tumpukan karung berisikan pasir/tanah.
“Kisdam ini dibuat dengan ketinggian 1 meter lebih tinggi dari talut yang sebelumnya terkikis, sehingga harapannya lebih kuat menahan aliran air. Namun, saat ini mulai terkikis dan memerlukan penguatan ulang. Langkah koordinatif dilakukan Dinas PU bersama BBWS guna melakukan pelapisan ulang pada kisdam tersebut dalam waktu dekat,” kata Hisam.
Pihaknya berharap curah hujan ekstrem tak kembali terjadi pada musim hujan kali ini. Sebagaimana diketahui, limpasan air ke wilayah perumahan Dinar Mas akhir tahun 2022 lalu disebabkan curah hujan yang cukup ekstrim.
Kawasan Perum Dinar Mas, saat ini masih dihuni 28 keluarga dari total 39 keluarga yang sebelumnya tinggal di perumahan tersebut.
Tak hanya Dinas PU, Pemkot Semarang melalui BPBD pun menyiagakan perahu polytelin sebagai upaya preventif saat kondisi tak diinginkan terjadi.
Koordinasi dan pemantauan terus dilakukan DPU, BBWS Pemali Juana, BPBD hingga warga masyarakat Dinar Mas.
Warga secara swadaya memasang kamera pengawas dan alarm peringatan. Selain itu, secara suka rela dan bergotong royong melakukan pengecekan debit sungai.
Berkat upaya-upaya yang telah dilakukan, masyarakat bisa merasakan hasilnya. Salah satunya sebagaimana yang diposting di akun media sosial Info kejadian Genuk, di mana salah seorang warga menyampaikan apresiasi atas kinerja Walikota Semarang dan jajarannya dalam mengantisipasi banjir di wilayahnya.
Diketahui, hujan deras yang tiga hari berturut-turut mengguyur Kota Semarang, namun wilayah sekitar Kaligawe cepat kering.
“Respon cepat di akun @mbakitasmg terbukti dapat mencegah banjir di hujan 3 hari ini di depan RSI Sultan Agung – Pantura Kaligawe,” ungkap pemilik akun @infokejadian_genuk. Lebih lanjut, pemilik akun juga mengapresiasi upaya BBWS yang senantiasa menjaga elevasi sungai.
Hery Priyono