blank
Ketua Umum KONI Jateng Bona Ventura Sulistiana dan Ketua Umum KONI Sumut John Ismadi Lubis, berfoto bersama seusai tukar cinderamata di Kantor KONI Sumut. Foto: konijateng

MEDAN (SUARABARU.ID)- Ketua KONI Sumatera Utara, John Ismadi Lubis mengatakan, pihaknya yang menjadi tuan rumah PON XXI/2024 bersama Aceh, menginginkan terselenggarakannya ‘PON Bermartabat’. Artinya, pertandingan dan perlombaan dalam pesta olahraga empat tahunan itu, bisa berlangsung fair play dan menjunjung tinggi sportivitas.

Hal itu seperti disampaikannya, saat menerima kunjungan Ketua Umum KONI Jawa Tengah, Bona Ventura Sulistiana beserta jajaran pengurus lainnya, di Kantor KONI Sumut, Kamis (9/11/2023).

Dalam kunjuangan itu, Bona didampingi Wakil Ketua Umum I Bambang Rahardjo Munadjat, Wasekum Bayu Eka Erdian, Kabid Rena Danang Admodjo, Kabid Pulahta M Bagus Faturrahman, Kabid MSDD Henri Pelupessy serta Kabid Media-Humas Darjo Soyat. Adapun John Lubis didampingi Wakil Ketua Umum I Agung Sumarno dan Wakil Ketua Umum II Sakhiruddin.

BACA JUGA: Setelah 13 Tahun, Anugerah Olahraga Kembali Digelar Siwo PWI Jateng

”Yang kami maksud bermartabat adalah, cabang olahraga yang dipertandingkan milik anak bangsa, dan disukai masyarakat Indonesia. Kemudian cabang olahraga itu menjadi andalan Indonesia pada level internasional seperti SEA Games, Asian Games dan Olimpiade. Hal lainnya, laga dipimpin wasit berkelas internasional atau wasit asing,” ungkapnya.

Namun dalam kenyataannya, KONI Pusat justru mengirim daftar cabang olahraga yang tidak membumi dan bukan andalan Indonesia. ”Contohnya rugby dan kricket, tidak membumi dan bukan andalan Indonesia untuk bersaing di internasional,” jelasnya.

Persoalan wasit dan Technical Delegate (TD) juga dipertanyakan John Lubis. ”Tidak ada wasit Nasional, yang ada adalah wasit daerah bersetifikat Nasional. Jadi rasa kedaerahan akan membawa pada keputusan tidak adil saat pertandingan. TD juga demikian, beberapa cabang olahraga dipegang pengurus KONI Provinsi,” ungkapnya.

BACA JUGA: Lapas Semarang Ubah Layanan Kunjungan WBP, yuk Simak Jadwalnya!

Dengan menggelar semua cabang olahraga anggota KONI, maka PON XXI/2024 akan mempertandingkan 65 cabang olahraga, 34 di antaranya di Sumut. ”Seharusnya cabang olahraga beregu yang diikuti kurang dari 12 provinsi, tidak usah digelar. Kemudian perorangan minimal 15 orang. Jadi kami sebagai tuan rumah pun tidak kerepotan,” imbuh dia lagi.

KONI Jateng sendiri dalam mempersiapkan diri ke PON 2024, salah satu programnya adalah meninjau calon venue dan hotel serta akomodasi bagi atlet, yang akan berlaga di dua provinsi penyelenggara PON XXI ini, Medan dan Aceh.

Maka, selain ke Sumut, ada satu rombongan lain yang berkunjung ke Aceh, yang terdiri dari Wakil Ketua Umum II Soedjatmiko, Wakil Ketua Umum V Sudarsono, Sekum Ahmad Ris Ediyanto, Kabid Litbang Mugiyo Hartono, Badan Pengawas Internal April Sriwahono, Kabid Hukum Ai Purnomo dan Wakabid Pembinaan Agus Raharjo.

BACA JUGA: PSIW Puncaki Klasemen Grup E Liga 3 Jateng

Setelah berkunjung ke KONI Sumut, Bona Ventura dan rombongan meninjau calon venue di sekitar Kota Medan, yakni Kompleks Univesitas Medan (Unimed) untuk cabang olahraga binaraga, hoki, karate, wushu, drumband.

Kemudian dilanjutkan ke GOR Bulu Tangkis Pengprov PBSI Sumut, TD Pardede Hall (biliar) dan Kolam Renang Selayang (renang dan loncat indah). Selain itu, rombongan KONI Jateng juga meninjau ke venue yang ada di luar Kota Medan, seperti di Danau Toba dan Pulau Samosir, serta ke Brastagi (Tanah Karo).

Sementara itu, Ketua Umum KONI Provinsi Aceh, Kamaruddin Abu Bakar menyatakan, tidak perlu mengkhawatirkan pemberlakuan pelaksanaan syariat Islam, bagi para atlet. Nantinya, atlet yang bertanding di kota berjulukan Serambi Mekkah ini, khususnya yang non Muslim, akan diterima dengan tangan terbuka, dan penuh persaudaraan.

BACA JUGA: Satu Calon Haji Lansia Berusia 109 Tahun Siap Berangkat

blank
Ketua Umum KONI Provinsi Aceh Kamaruddin Abu Bakar dan Wakil Ketua Umum II KONI Jateng Dr Soedjatmiko, bertukar cinderamata disaksikan pengurus KONI masing-masing. Foto: konijateng

Pernyataan itu dikemukakan Abu, panggilan akrab Kamaruddin Abu Bakar, saat menerima kunjungan tim survei KONI Jateng, Rabu (8/11/2023), di Kantor KONI Provinsi Aceh. Saat menerima tim KONI Jateng, Abu didampingi jajaran pengurus harian.

Dijelaskan dia, pemberlakuan pelaksanaan syariat Islam di Provinsi Aceh, hanya dilakukan untuk penduduk setempat yang beragama Islam. Sedangkan non Muslim tetap beraktivitas seperti biasa, sesuai dengan keyakinan yang dimiliki.

”Yang terpenting berpakaian sopan dan menghargai aturan yang ada. Kami sejak awal sudah memikirkan tentang itu. Misalnya cabor olahraga basket putri, kami juga tidak melarang saat bertanding tetap menggunakan celana pendek,” ujar Abu.

BACA JUGA: Bupati Blora Minta Akses Kesehatan yang Susah Dibuat Mudah

Provinsi Aceh menjadi tuan rumah PON XXI, yang akan dilangsungkan pada 8-20 September 2024 mendatang. Aceh akan menjadi tuan rumah untuk 33 cabang olahraga dan 42 disiplin, yang akan dipertandingkan.

Sebaran venue di Provinsi Aceh akan berada di 10 kabupaten/kota, terdiri dari Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, Pidie, Aceh Utara, Aceh Timur, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Barat, dan Aceh Tenggara.

Abu meyakinkan, semua venue yang ada di Provinsi Aceh, akan selesai pada waktunya. ”Ada 19 venue yang akan didanai APBN, sisanya menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi dengan anggaran APBD,” tegas Abu.

BACA JUGA: Pajeke Darik, Atine Becik, Rejekine Apik

Namun begitu, tambah dia, akan ada perubahan venue, sesuai dengan Keputusan Gubernur Aceh terbaru. Beberapa cabang olahraga berpindah, di antaranya paramotor dan terbang layang yang sebelumnya dipertandingkan di Kabupaten Sabang, dipindah ke Aceh Utara. Kemudian wood ball yang sebelumnya di Aceh Barat, kemungkinan besar digeser ke Banda Aceh, Berikutnya kempo dari Kabupaten Pidie pindah ke Banda Aceh.

Perubahan venue dikarenakan beberapa pertimbangan dan saran, dari TD. ”Saran dari TD dan PB PON, yang menjadi pertimbangan kami. Selain itu juga, faktor kesiapan beberapa daerah,” tambah Abu.

Sementara itu, Soejatmiko mengungkapkan, kedatangan tim KONI Jateng ke Aceh, selain untuk menjalin silaturahmi, juga ingin mendapatkan info persiapan pelaksanaan event empat tahunan ini. Dengan berkunjung ke Aceh, dan melihat kondisi yang ada, diharapkan menjadi bekal bagi Kontingen Jateng untuk lebih siap mengikuti PON kali ini.

”Semua informasi yang ada, menjadi bekal kami untuk persiapan mengikuti PON mendatang. Selain survei di Aceh, pada waktu yang bersamaan Ketum KONI Jateng juga melakukan survey ke Sumatera Utara,” ujar dosen FIK Unnes itu.

Riyan