blank
Anggota Komisi VII DPR RI Abdul Kadir Karding ketika menyalahkan pertama BPBL di Mergowati Wonoroto Watumalang Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Koordinator Perencanaan Distribusi Tenaga Listrik PT PLN Persero Hari Purnomo mengatakan salah satu upaya pemerintah dalam pemerataan akses listrik masyarakat adalah melalui Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL). Program tersebut diberikan secara gratis pada masyarakat kurang mampu.

“Perlu diketahui bahwa program BPBL ini gratis dan tidak dipungut biaya apapun kepada masyarakat yang menjadi sasaran program,” katanya, dalam acara peresmian dan penyalaan pertama program BPBL di Desa Wonoroto Watumalang, Wonosobo, Kamis (9/11/2023).

“Apabila pada pelaksanaannya terdapat pungutan liar dapat disampaikan pengaduan kepada Kementerian ESDM melalui berbagai kanal seperti media sosial dan contact center 136,” ujar Hari dalam acara yang dihadiri anggota Komisi VII DPR RI, Abdul Kadir Karding.

Hari menyampaikan Provinsi Jawa Tengah akan mendapat alokasi sebesar 15.000 rumah tangga penerima BPBL di tahun 2023 ini.

“Dapat kami sampaikan bahwa rencana penerima BPBL Kabupaten Wonosobo pada tahun ini sebanyak 607 rumah tangga yang tersebar di 12 kecamatan,” tutur Hari.

Wardoyo (60 tahun), salah seorang penerima manfaat, mengatakan dirinya tak mengeluarkan biaya saat mendapatkan bantuan Program BPBL.

“Saya bangga mendapatkan bantuan pasang listrik gratis, bungah (senang-red),” ujar warga Desa Wonoroto ini.

Ia bercerita pekerjaannya sebagai petani tak mencukupi kebutuhan sehari-hari, terlebih di musim kemarau panjang ini ketika tanaman cabainya banyak yang mati.

“Tidak bisa pasang listrik sendiri karena uang belum ada, jadi menyalur ke adik di depan rumah,” ujarnya berbahasa Jawa.

Wardoyo berkata sudah 20 tahun lebih ia menyalur listrik. Ia mengucapkan terima kasih atas bantuan pasang listrik gratis yang ia terima.

Senada, Maryanto (66 tahun) mengatakan dirinya tak keluarkan uang untuk dapat instalasi listrik melalui Program BPBL. Ia menyalur ke rumah anaknya selama lebih dari 10 tahun. Sama seperti Wardoyo, ia juga terkendala biaya untuk memasang instalasi listrik sendiri.

“Selama menyalur tidak pernah jeglek karena di rumah hanya ada lampu saja,” tuturnya. Ia berharap bisa memasang TV di rumahnya setelah memiliki instalasi listrik sendiri.

Wardoyo mengaku senang mendapatkan bantuan Program BPBL. Masyarakat penerima manfaat mendapatkan instalasi listrik rumah berupa 3 titik lampu dan 1 kotak kontak, pemeriksaan, pengujian instalasi, penerbitan Sertifikat Laik Operasi (SLO), serta penyambungan ke PLN dan token listrik
perdana.

Negara Hadir

blank
Anggota Komisi VII DPR RI Abdul Kadir Karding ketika menyerahkan program BPBL di Mergowati Wonoroto Watumalang Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi VII DPR RI Abdul Kadir Karding mengatakan Program BPBL merupakan bukti negara hadir.

“Program ini bukti kehadiran negara jangan sampai ada satupun masyarakat yang tidak dialiri listrik. Kalau tidak ada listrik anak-anak tidak bisa belajar dengan baik. Kami targetkan di Indonesia semua rumah tangga harus teraliri listrik tanpa kecuali,” ujarnya.

Menyambung Karding, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Kabupaten Wonosobo Yusuf Hariyanto menyampaikan apresiasinya atas Program BPBL.

“Terima kasih karena dapat bantuan pasang listrik gratis ini wujud perhatian dan kepedulian pemerintah pada masyarakat. Program ini diharapkan bisa untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujar Yusuf.

Staf Ahli Direktur Niaga dan Retail PT PLN (Persero) Chairuddin mengatakan PLN berkomitmen mendukung Program BPBL.

“Kita bersinergi untuk melaksanakan BPBL. Program ini jadi bukti PLN berupaya meningkatkan taraf hidup masyarakat tidak mampu. PLN siap kerja sama dan berkolaborasi dengan stakeholder untuk mendukung Rasio Elektrifikasi 100 persen,” ujar Chairuddin.

Muharno Zarka