LAMPUNG (SUARABARU.ID)– Calon Presiden (Capres) RI 2024, Ganjar Pranowo, kunjungi Pabrik Great Giant Pineapple (GGP), yang ada di Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah, Kamis (26/10/2023).
Ribuan karyawan langsung menyerbu, merangsek, bersalaman dan meminta foto bersama. Ganjar sendiri disambut Welly Soegiono (Direktur of Corporate Affair), Wayan Ardana (Managing Director of Production), dan Halim Sunarto Jaya (Processed Pine Factory Division Head).
Selanjutnya, Ganjar diajak meninjau proses packaging produk olahan buah nanas. Para karyawan yang sebagian besar kaum perempuan itu, berteriak histeris senang dapat bertemu dengan Ganjar.
BACA JUGA: Puncak BIK 2023, Pegadaian Kanwil IX Jakarta 2 Serahkan Tabungan Emas dan KUR
Mereka berebut untuk berfoto bersama dan bersalaman. Salah satunya, Alkaina, yang tidak menyangka Ganjar mengajaknya berbincang secara langsung, bersama karyawan yang lain.
”Rasanya senang. Tadi Pak Ganjar tanya sejak kapan bekerja di sini, sudah berapa lama. Nyaman atau tidak kerja di sini,” katanya.
Menurutnya, mantan Gubernur Jawa Tengah itu adalah sosok yang baik dan ramah. Tak berjarak dengan siapa pun.
”Ganteng dan kelihatan berwibawa. Pokoknya oke,” jelas Alkaina.
BACA JUGA: Optimalisasi Pemohon Surat Izin Mengemudi di Satpas SIM Grobogan
Hal serupa juga disampaikan Marsela, karyawati yang lain. Baginya, Ganjar adalah sosok yang menginspirasi banyak orang.
”Senang sekali. Pak Ganjar banyak menginspirasi banyak orang,” paparnya.
Dia pun tidak melewatkan kesempatan untuk berswafoto bersama mantan anggota DPR RI itu. ”Saya dapat foto bareng dengan Pak Ganjar,” lanjut Marsela, sambil menunjukkan galeri handphone.
Sementara itu, Ganjar Pranowo menyampaikan, negara punya kekuatan-kekuatan ketahanan pangan. Di antaranya, perusahaan-perusahaan yang berproduksi olahan holtikultura.
”Ternyata ini pabrik nanas terbesar produknya di dunia. Sebenarnya kita punya anak-anak Indonesia yang hebat, perushaan-perusahaan besar yang hebat. Ini bagian kalau kita ngomong kedaulatan pangan, kita punya kekuatan-kekuatan hebat. Ini kita baru bicara holtikultura,” ujarnya.
Ke depan, relasi perusahaan dengan petani harus ditingkatkan. Perusahaan bisa menjadi pemasok bibit unggul. Sehingga kualitas produk mampu bersaing di tingkat dunia.
”Pemerintah mendorong untuk memberikan edukasi, dan menjamin ketersediaan pupuk. Selain itu, mematok harga setidaknya tiga tahun, sehingga ada kepastian buat petani. Kemudian diolah dengan bagus dan disebarkan di seluruh dunia,” tandasnya.
Riyan