Simulasi pelatihan kapasitas pengelolaan tenda Rumah Sakit Lapangan Type 2, di Pusat Krisis Kesehatan Regional Jawa Tengah, Jalan Tambak Aji 2, Ngaliyan, Kota Semarang, Kamis (26/10/2023). Foto : Dok Absa 

SEMARANG (SUARABARU ID) – Sebagai upaya pengurangan resiko, Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, menggelar pelatihan peningkatan kapasitas regional pengelolaan tenda Rumah Sakit Lapangan Tipe 2, di Pusat Krisis Kesehatan Regional Jawa Tengah, Jalan Tambak Aji 2, Ngaliyan, Kota Semarang, Kamis (26/10/2023).

Menurut Staf Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Ikhsan Muhammad Yusuf, Rumah Sakit Lapangan adalah suatu media pelayanan Kesehatan, yang di Set-Up ketika fasilitas Kesehatan tidak mampu menunjang pelayanan Kesehatan pada saat krisis Kesehatan (bencana) terjadi. Dengan pemberian pelayanan Kesehatan, dilakukan Emergency Medical Team (EMT) dan unit kesehatan lainnya.

“Indonesia memiliki 10 set Tenda Rumah Sakit Lapangan, yang di siagakan di 10 Regional Pusat Krisis Kesehatan. 1 set terdiri dari 19 unit tenda. Tenda tersebut merupakan bantuan dari Unicef (lembaga kesehatan PBB) dan USAID. Yang saat ini didirikan ukuran 6×12 meter,” jelasnya di sela-sela pelaksanaan pelatihan.

Pelatihan pendirian tenda ini, lanjut Ikhsan, merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas SDM di Regional Pusat Krisis Kesehatan.  Sehingga diharapkan, SDM di Regional siap dalam melakukan upaya penanggulagan krisis Kesehatan, khususnya dalam hal menyiapan tenda untuk Rumah Sakit Lapangan.

Peserta dan fasilitator berfoto bersama usai mengikuti pelatihan kapasitas pengelolaan tenda Rumah Sakit Lapangan Type 2, di Pusat Krisis Kesehatan Regional Jawa Tengah, Jalan Tambak Aji 2, Ngaliyan, Kota Semarang, Kamis (26/10/2023). Foto : Dok Absa

Dipaparkan oleh Ikhsan MY, 19 macam tenda tersebut memiliki beberapa fasilitas atau fungsi masing-masing, yang bisa digunakan untuk pelayanan kesehatan pasien, seperti tenda untuk ruang administrasi pasien, rawat inap pria dan wanita, radiologi, IGD, ruang tunggu pasien, ruang multifungsi, logistik, poliklinik, ruang operasi darurat, farmasi, sterilisasi, ada laboratorium, intermedia, obgyn juga dan ada ruang dapur.

“Untuk tenda rawat inap, dibagi untuk laki-laki dan perempuan. Total bisa menampung pasien maksimal 50 orang pasien. Karena tenda ini baru diberikan tahun 2023 ini, ya untuk saat ini belum digunakan ya. Karena memang tenda ini baru kita gunakan untuk bencana dalam skala besar, jadi tidak setiap bencana tenda ini kita keluarkan,” paparnya

Dengan adanya bantuan tenda Rumah Sakit Lapangan Type 2 dari Unicef dan USAID ini, imbuhnya, diharapkan dapat memaksimalkan peran EMT dan unit kesehatan lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan, kepada pasien yang mengalami krisis kesehatan atau bencana, terutama bencana dalam skala besar, baik nasional maupun internasional.

“Harapannya Kita, terutama dari Kementerian Kesehatan lebih siap dalam menghadapi bencana, terutama dalam skala besar, baik bencana nasional maupun internasional, kita bisa memberikan pelayanan kesehatan. Jadi kita bisa memberikan pelayanan kesehatan lebih komplek dan maksimal, dengan adanya dokter-dokter spesialis di rumah sakit lapangan,” harap lelaki asli Klaten, Jawa Tengah ini.

Absa