blank

 

JEPARA (SUARABARU.ID) – Bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara, para wali kelas 5 SDUT Bumi Kartini Jepara pada Selasa, 17 Oktober 2023 menggelar
Workshop Mitigasi dan Simulasi Cegah Bencana.

Acara ini diikuti oleh peserta dari siswa-siswi khusus kelas lima SDUT Bumi Kartini, dengan jumlah peserta 113 anak.

Kegiatan ini menarik karena narasumbernya dari tim lapangan kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara, yakni Muhammad Zainuddin dan Fendi Irawan menyampaikan materi dengan komunikatif. Anak-anak sangat antusias dan semangat mendengarkan penjelasan dari tim BPBD yang telah memberikan wawasan skaligus praktik untuk sigap terhadap bencana baik karena faktor alam maupun yang lain dalam bentuk antisipasi terhadap berbagai jenis bencana alam yang dimungkinkan terjadi baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan lainnya.

Acara ini sangat penting karena Jepara terletak di wilayah pantai, sehingga tidak menutup kemungkinan terjadinya bencana alam seperti gempa bumi, banjir, putting beliung maupun bencana yang lain.

Pemahaman anak-anak tentang bagaimana menghadapi bencana alam sangat diperlukan, dan ini merupakan bentuk praktik baik dalam mengajarkan siswa sekolah dasar mengingat pengetahuan tentang pencegahan dan kesiagaan terhadap berbagai bencana yang mungkin bisa terjadi kapan dan dimana saja, apalagi cocok dengan kondisi gedung sekolah SDUT Bumi Kartini yang bertingkat sehingga anak-anak penting untuk mendapatkan pengetahuan ini.

Di samping itu terselenggaranya kegiatan ini juga terkait dengan materi Pendidikan Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang berkaitan dengan tema besar yakni Pengaruh Perubahan Iklim di Indonesia. Para siswa diberikan pemahaman tentang bagaimana perubahan iklim dapat berdampak pada bencana alam dan pentingnya menjaga lingkungan untuk mengurangi risiko tersebut.

Kehadiran tim BPBD Jepara menjadi inspirasi bagi siswa-siswi SDUT Bumi Kartini. Mereka merasa lebih siap dan terlatih untuk menghadapi tantangan jika terjadi bencana alam.

Hal ini juga memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk berdialog langsung kepada para ahli dan mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam tentang topik ini sekaligus mempraktikkannya langsung.

Selama workshop, anak-anak aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan mitigasi seperti latihan evakuasi, pengenalan peralatan P3K, dan cara menyusun rencana tanggap bencana di lingkungan mereka dan lain sebagainya.

Arif Allam Widodo salah satu siswa kelas lima India menayakan jumlah tas mitigasi itu harus dimiliki per orang satu atau satu keluarga satu.

Acara ini merupakan contoh yang sangat baik tentang kolaborasi antara sekolah dan pihak berwenang daerah dalam membentuk generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan.

Edi Susilo selaku Kepala Sekolah SDUT Bumi Kartini mengaku senang dan bangga dengan terselenggaranya kegiatan workshop ini, Ia berharap semoga pengetahuan dan kesiagaan yang mereka peroleh dapat membantu mereka dan komunitas mereka ketika menghadapi situasi darurat.

Hadepe -Farida Ahmad