Ilustrasi. Reka: Wied

JC Tukiman Tarunasayoga

SUKU kata get merupakan akar kata kaget, maka ucapkanlah get-get seperti Anda mengucapkan kaget-kaget. Dan get-geten seperti ada di judul, harus Anda baca seperti mengucapkan wel-welen (gemetaran) yang sering juga diucapkan wel-welan.  Hal yang sama terjadi pada pengucapan get-geten  ini yang bisa juga berubah pengucapannya menjadi get-getan.

Judul “Ora get-geten” ini sangat sadar dipilih khusus dalam rangka menyambut masa pendaftaran Capres-Cawapres dari koalisi partai-partai, -seperti diketahui bersama pada 19 Oktober – 25 Oktober 2023- ,  dengan pesan khusus kepada khalayak, hendaklah semua pihak ora usah gampang kaget, ora usah gumunan.

Intinya, tidak usah kaget meskipun banyak partai yang ada di dalam koalisi berharap memberikan kejutan karena orang yang didaftarkannya sebagai cawapres, utamanya.

Mengapa ora utawa aja get-geten?  Jawaban saya, biasa saja kaleeeeeee. Setiap lima tahun kita selalu berhadapan bahkan berurusan dengan Pemilu (di dalamnya ada pilpres), jadi bukan sesuatu yang baru karena itu tidak perlu membuat terkaget-kaget.

Baca juga Manadukara Menjelang Pendaftaran Capres-Cawapres dan Kisah Kura-Kura

Bahwa ada saja wajah-wajah baru yang muncul (baca dicalonkan), –ehhhhhh ada juga wajah lama–, itulah proses regenerasi dalam perpolitikan dan sistem  kepartaian.

Alasan lain agar ora lan aja get-geten ialah karena mekanisme pemilu berikut pilpresnya yang “sudah biasa” ini jangan sampai menimbulkan kaget-sangkete.

Get-geten

Kaget, maknanya adalah rasaning ati owah dadakan amarga dening kahanan kang ora dinyana babar pisan, perasaan hati yang tiba-tiba berubah karena terjadinya peristiwa yang tidak disangka-sangka kejadiannya. Akibat fatalnya ialah kaget-sangkete yaitu sanalika kejeng-kejeng  amarga kaget, seketika kejang-kejang akibat ada berita yang benar-benar mengagetkan.