Ilustrasi. Reka: wied

JC Tukiman Tarunasayoga

Kepada yang terhormat Ibu Megawati dan Pak Prabowo,

Ibu Mega, jika surat pertama saya pada Juni 1996 (waktu itu saya  memberanikan diri mengusulkan pemikiran mengatasi kemiskinan perdesaan lewat disertasi saya berjudul “Assesment of Upland Rural Poverty,” February 1996. UPLB, Phillipines); dalam surat kedua ini titik berat usulan saya adalah mugi kersaa Ibu manadukara, inggih punika menyegerakan terlaksananya secara konkret filosofi tutwuri handayani; dan ini hanya mungkin apabila Pak Prabowo juga mendukungnya.

Dalam usul tentang mengatasi kemiskinan perdesaan, waktu itu (1996) saya matur antara lain, bahwa masyarakat perdesaan yang berada di daerah upland, sebutlah mereka yang akrab dengan berladang dan berhutan, kemiskinannya akan dapat diatasi lewat perhutanan sosial berbasis tanaman pangan  berumur pendek seperti jagung, padi gogo, kedelai, benguk, kacang, ubi jalar, dsb.

Konkretnya, ketahanan pangan masyarakat perdesaan di pegunungan/pedalaman identik dengan memberi peluang dan dukungan sebanyak mungkin agar mereka terus menanam tanaman pangan berumur pendek.

Bu Mega dan Pak Prabowo, dalam surat kedua hari ini (Oktober 2023), di saat-saat menjelang pendaftaran Capres-Cawapres,  saya berpandangan betapa sangat mendesaknya Anda berdua  segera menyatukan langkah dan pendapat sehingga bersatu dalam satu poros, dan tentu perlu terdukung oleh partai-partai pendukung Anda.  Caranya ialah menempuh yang disebut manadukara.

Kura-kura

Ada cerita rakyat sebagai berikut: Seorang ibu yang sedang berjalan-jalan dengan cucunya laki-laki, menemukan seekor kura-kura terdiam di pinggir jalan. Sang cucu penasaran, dan cepat-cepat kura-kura itu dibolak-balik, diketuk-ketuk cangkangnya.

Baca juga Rempang ndang Rampung: Sekti Mandraguna

Namun kura-kura itu semakin diam seolah-olah mati, karena kaki maupun kepalanya semakin tidak kelihatan. “Kamu tidak akan berhasil melakukannya. Bawa saja pulang kura-kura itu, nanti di rumah akan saya tunjukkan cara terbaiknya.”

Sesampai di rumah, sang cucu sangat penasaran dan segera meminta nenek menunjukkan cara terbaik itu. Kura-kura itu diletakkanlah di dekat perapian, dan nenek segera menyalakan perapian itu. Segera setelah beberapa saat, kura-kura itu menjulurkan kepala dan kakinya, lalu merangkak ke arah anak laki-laki itu.