blank
Siswa-siswi SMP Negeri 2 Leksono Wonosobo saat mengikuti peringatan Maulid Nabi di lapangan Desa Manggis. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Keluarga besar SMP Negeri 2 Leksono Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu (30/9/2023), menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H di Lapangan Desa Manggis Leksono.

Turut pula dalam peringatan hari besar Islam (PHBI) tersebut, siswa-siswi dan guru SD Negeri 1 Manggis dan perangkat desa setempat, yang tergabung dalam Forum Peduli Pendidikan Desa Manggis.

Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Bidang Pengembangan Kurikulum dan Pengendalian Mutu (Bangkurdalmut) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Diadikpora) Wonosobo, Wahyu Basuki Widodo, anggota Dewan Pendidikan Muharno Zarka dan Kepala SD Negeri 1 Manggis Slamet Jumadi.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dimulai pukul 07.00 WIB dan berakhir jam 09.00 WIB serta dilakukan secara terbuka tersebut, diawali dengan sholat dhuha berjamaah, dzikir dan doa bersama dan pembacaan sholawat Nabi.

Bertindak sebagai pengisi khikmah pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW, yakni K Ahmad Fauzi, penyuluh Agama Islam dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kalikajar Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo, yang juga calon doktor Ilmu Tasawuf Fakultas Pasca Sarjana UIN Walisongo Semarang.

Kepala SMP Negeri 2 Leksono Mardiani mengatakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW diselenggarakan sebagai wujud pendidikan karakter bagi peserta didik. Yakni menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai teladan sekaligus inspirasi bagi generasi Islami.

“Melalui keteladanan sifat Nabi Muhammad SAW, kami berharap goalnya nanti anak-anak bisa menjadi generasi muda yang sesuai dengan perkembangan zaman, yakni generasi Islami yang berakhlakul karimah,” ujar Bu Dian-demikian dia kerap disapa.

Seperti diketahui Nabi Muhammad SAW, lanjutnya, punya sifat sidik (jujur), amanah (dapat dipercaya), fathonah (pandai atau cerdas) dan tabligh (pintar menyampaikan). Pihaknya berharap acara kolaborasi PHBI serupa tetap bisa dilaksanakan di masa yang akan datang.

Insan Mulia

blank
Kepala SMP Negeri 2 Leksono Wonosobo, Mardiani, SPd MM. Foto : SB/Muharno Zarka

Sementara itu, Kabid Bagkurdalmut Disdikpora Wonosobo Wahyu Basuki Widodo mengapresiasi acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilakukan secara bersama-sama oleh Forum Peduli Desa Manggis. Mulai dari satuan pendidikan PAUD, TK, SD, SMP hingga perangkat desa.

“Nabi Muhammad SAW merupakan insan mulia yang mampu merubah zaman jahiliyah (masa kegelapan) menuju era kemajuan yang penuh dengan sinar terang benderang. Anak-anak harus mampu meneladani sifat Nabi dengan rajin belajar untuk menutut ilmu demi masa depan yang lebih cerah,” ujarnya.

Kepala SD Negeri 1 Manggis Slamet Jumadi mengaku senang karena bisa bersama-sama mengikuti acara PHBI Maulid Nabi Muhammad SAW dengan keluarga besar SMP Negeri 2 Leksono di lapangan terbuka. Dia berharap kolaborasi tersebut bisa terjalin secara permanen di waktu-waktu yang akan datang.

“Sebelumnya, Forum Peduli Pendidikan Desa Manggis juga telah sukses melaksanakan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan RI di tempat yang sama,” katanya saat ramah tamah usai acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Mushola An-Nur SMP Negeri 2 Leksono.

Dalam ceramahnya, Penyuluhan Agama Islam Kemenag Wonosobo K Ahmad Fauzi menyampaikan sekilas tentang sejarah Nabi Muhammad SAW di hadapan siswa-siswi SMP Negeri 2 Leksono dan SD Negeri 1 Manggis. Nabi Muhammad SAW merupakan putra Sayyid Abdullah dan Siti Aminah.

“Anak-anak bisa meniru akhlak Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya adalah dengan selalu membaca doa saat bangun tidur dan mau tidur, mau makan dan setelah makan, mau masuk dan keluar dari kamar mandi. Mau belajar dan setelah belajar juga harus selalu membaca doa agar menjadi anak yang pintar,” terangnya.

Usai melaksanakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, siswa-siswi SMP Negeri 2 Leksono melanjutkan dengan nonton bareng film perjuangan pahlawan Jenderal Soedirman di aula sekolah setempat. Mereka tampak senang saat menyaksikan film sejarah dan dokumenter tersebut.

Acara nonton bareng film perjuangan para pahlawan di masa lalu dalam rangka untuk menanamkan jiwa nasionalis dan implementasi pendidikan sejarah Indonesia pada peserta didik. Dengan demikian, para siswa semakin cinta negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) dan mengisi era paska kemerdekaan dengan hal yang positif.

Muharno Zarka