blank
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dr. Syarifuddin saat membuka Diskusi Kesantunan Berbahasa di Media Sosial. Foto: Ning S

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dr. Syarifuddin menyebut, program literasi adalah untuk meningkatkan minat baca generasi muda (generasi Z).

Hal itu disampaikannya usai membuka kegiatan “Diskusi Kesantunan Berbahasa di Media Sosial” yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah yang berlangsung di MG. Setos Hotel Semarang, Sabtu (16/9/2023).

Menurut Syarifuddin, generasi Z harus dibekali dalam hal berbahasa. Ada program pembinaan yang merupakan gambaran dari literasi sebagai upaya meningkatkan kualitas penggunaan bahasa pada jenis dan jenjang pendidikan untuk kalangan masyarakat.

“Disitu dituntut untuk meningkatkan keteladanan, kedisiplinan, sikap positif, rasa cinta kepada bahasa. Kalau dia sudah ada keteladanan, kedisiplinan dan sikap positif, segala sesuatu yang berhubungan dengan bahasa akan diutamanakan,” ungkap Syarifuddin.

“Salah satunya adalah sesuai dengan konteks penggunaan. Salah satu konteks penggunaan adalah kaidah, harus memenuhi kesantunan, agar terjadi keefektifan, kesinambungan antara si pembicara dan pendengar, serta penulis dan si pembaca,” terangnya.

Menurut Syarifuddin, harus ada kenyamanan, karena jika komunikasi tanpa kenyamanan maka akan terhenti. “Nah perlu ada kesantunan, agar nyambung, enak dan efektif,” tukasnya.

Ia mengatakan, ada 2 ranah dalam sebuah kajian sosiologi, bagaimana kita menanamkan kehidupan tatanan harmonis. Bahasa yang tadinya digunakan untuk menciptakan tatanan itu yakni penekanan penggunaan bahasa dan kesantunan.

Terkait kesantuan di kalangan milenial, Syarifuddin berharap generasi milenial atau generasi muda bisa menggunakan bahasa sesuai konteks.

“Perhatikan kesantunannya, apalagi ada aturan undang-undang ITE, dimana penekanan bahasa tidak menimbulkan konflik. Jika adek-adek tahu ranah itu, bahwa bahasa tak bisa begini, dipastikan tidak akan ada masalah,” tandasnya.