KUDUS (SUARABARU.ID) – Kebakaran hebat terjadi di Desa Pasuruan Lor, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus pada Jumat dini hari (28/3).
Musibah tersebut menghanguskan satu unit rumah sekaligus tempat produksi krupuk milik pasangan Paimen (68) dan Suminah (60). Kerugian ditaksir mencapai Rp300 juta.
Kejadian berlangsung sekitar pukul 02.00 WIB. Api pertama kali diketahui oleh cucu korban, Dias Pratama (15), yang sedang berada di teras rumah. Ia melihat percikan api muncul dari area tungku masak. Diduga, tungku tersebut belum padam sempurna dan memicu kebakaran karena berada dekat dengan tumpukan kayu, minyak goreng, dan krupuk siap jual.
Dias segera melapor kepada orang tuanya dan meminta bantuan warga sekitar. Warga sempat berusaha memadamkan api secara manual, namun api dengan cepat membesar dan sulit dikendalikan.
Pukul 01.40 WIB, petugas pemadam kebakaran dari BPBD Kudus tiba di lokasi bersama tim gabungan. Empat unit mobil damkar dikerahkan, dibantu oleh relawan, personel TNI-Polri, serta warga setempat. Api berhasil dipadamkan sepenuhnya sekitar pukul 03.30 WIB.
Kerusakan dan Kerugian
Kebakaran menyebabkan kerusakan total pada bangunan seluas 15×15 meter yang difungsikan sebagai rumah tinggal sekaligus tempat produksi krupuk. Selain itu, dua unit sepeda motor, dua mesin oven produksi, bahan baku, peralatan dapur, dan beberapa alat elektronik seperti kulkas, freezer, serta televisi ikut ludes terbakar.
Total kerugian diperkirakan mencapai Rp300 juta.
Kasi Kesiapaiagaan dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Kudus Munaji mengatakan atas kejadian tersebut, tim BPBD Kabupaten Kudus langsung melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan pihak terkait. Proses dokumentasi, pelaporan, serta monitoring di lokasi telah dilakukan.
Adapun kebutuhan mendesak yang dibutuhkan korban dan warga terdampak saat ini meliputi Bantuan logistik atap bangunan, Bantuan pangan untuk korban terdampak, Peralatan kerja bakti
serta Sarana prasarana pendukung kegiatan pemulihan
BPBD Kudus juga mengimbau warga agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran, terutama yang disebabkan oleh kelalaian dalam penggunaan tungku atau alat pemanas lainnya.
“Terutama menjelang lebaran ini, kami meminta masyarakat lebih waspasa terhadap potensi terjadinya kebakaran,”ujarnya.
Ali Bustomi