Margadana, Kota Tegal. Foto: Sutrisno.

TEGAL (SUARABARU.ID) – Mengintip kampung para Juragan Warung Tegal (Warteg) di Kelurahan Cabawan, Kecamatan Margadana, Kota Tegal.

Salah satu juragan Warteg Untung Arifin (48) warga RT 05 RW 2 Kelurahan Cabawan, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, Istri Murningsih (43), dikaruniai 4 anak, tiga putri dan satu putra menuturkan kisahnya.

Ditemui di kediamannya, Untung menyampaikan, dirinya mengelola Warteg mandiri selama 13 tahun. Warteg yang ia milik berada di wilayah Tanjung Duren Timur, Jakarta Barat. Sementara pulang kampung untuk menengok keluarga dirumah yang ada di Kelurahan Cabawan, Kecamatan Margadana, Kota Tegal dilakukan dua kali dalam setahun.

Dijelaskan, selama ditinggal merantau, rumah dititipkan ke saudara yang ada di kampung. Tugas mereka menyalakan dan mematikan lampu, juga bersih-bersih biasanya 2-3 hari sekali.

“Untuk hari-hari besar seperti Idul Fitri atau lebaran biasanya kita pemilik warteg pulang kampung satu Minggu sebelum lebaran,” kata Untung, Kamis (27/03/2025).

Untung mengaku punya warteg hanya satu sendiri yang dikelola secara mandiri. “Saya punya hanya satu warteg saja sudah cukup. Kalau lebih dari satu kita repot,” terang Untung.

Menanggapi banyaknya warteg yang dikelola bersama (franchise) menurut Untung dari segi pekerja dan ekonomi bagus. “Hanya saja kita ada semacam kesepakatan untuk jarak warteg yang satu dengan yang lainnya. Jarak antara warteg diatur dan disepakati minimal 200 Meter. Kita berteman sama mereka yang franchise dengan kita yang mandiri,” terang Untung.

Pihaknya berteman semua tidak ada permusuhan. Diakui keberadaan franchise juga menjadikan peluang lapangan kerja. Untung berharap lokasi warteg franchise jaraknya untuk tidak terlalu berdekatan dengan warteg-warteg mandiri.

“Kasihan kadang modal mereka pinjam dari bank, warteg mereka disaingi berdekatan hingga tidak bisa setor yang akhirnya bisa-bisa rumahnya disita. Makanya kita bertanggungjawab untuk mengatur jaga jarak,” kelakar Untung.

“Kebetulan di Kelurahan Cabawan ada Paguyuban beranggotakan 200 orang untuk mengatur terkait keberadaan warteg yang ada di Jabotabek,” tutupnya.

Terpisah Camat Margadana, Kota Tegal, Ary Budi Wibowo menyampaikan, Kelurahan Cabawan merupakan salahsatu wilayah yang ada di Kecamatan Margadana, Kota Tegal yang hampir sebagian besar warganya berdagang Warung Tegal.

“Kenapa Kelurahan Cabawan identik dengan Warteg karena sebagian warga berdagang warung nasi atau warteg di luar kota,” terang Ary.

Moment ramai kata Ary biasanya bertepatan dengan malam Jumat Kliwon yang merupakan kebiasaan warga Kelurahan Cabawan yang ada di luar kota akan pulang kampung bertujuan untuk ziarah ke makam leluhur masing-masing.

Kesempatan lain waktu untuk pulang kampung saat moment lebaran. Biasanya 2-3 hari sebelum lebaran aktifitas di Kelurahan Cabawan akan meningkat. Hal itu karena warga Cabawan yang ada di luar kota hampir semua pulang kampung.

“Moment lebaran kita akan melihat kendaraan identitas berplat B maupun D, A, H, L bahkan berplat luar jawa mewarnai wilayah Kelurahan Cabawan,” imbuh Ary.

Terkait kondisi rumah yang ditinggal oleh pemilik, Camat Ary memastikan bahwa rumah mereka aman karena selain dititipkan kepada saudara yang ada juga kepada Ketua RT/RW, termasuk Babinsa dan Babinkamtibmas akan ditembusi. “Jadi, kita melakukan patroli menyasar ke rumah-rumah milik juragan Warteg,” tutup Ary.

Sutrisno