blank
Salam literasi dari Plt. Sekretaris Direktotat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbud Ristek, Dr. Praptono, MA dan rombongan saat akan meninggalkan Karimunjawa

Oleh : Sarjono

Ada yang menarik dari kunjungan Plt. Sekretaris Direktotat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbud Ristek, Dr. Praptono, MA di Karimunjawa. Saat bertemu dengan kepala sekolah, guru dan guru penggerak ia mengungkapkan meskipun berada di kepulauan, pendidikan di Karimunjawa setara dan bahkan bisa lebih baik daripada di kota Jepara atau daerah-daerah lain di darat, bahkan dari Jakarta sekalipun.

Namun Dr. Praptono, MA mengungkapkan syarat yang harus dipenuhi, diantaranya pendidik maupun peserta didik mau membuka diri serta mengoptimalkan pemanfaatan kemajuan Teknologi Informasi dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar. “Saya sudah membuktikan sendiri jika disini tidak ada masalah dengan listrik dan jaringan internet sebagai syarat utama pembelajaran berbasis Teknologi Informasi” tegasnya. Karena itu akan disiapkan Program Khusus Peningkatan Kompetensi Teknologi Informasi Bagi Guru-Guru Di Kecamatan Karimunjawa.

blank
Penyerahan laptop dari BBPMP kepada SD Negeri 1 Karimunjawa

Pernyataan Sesditjen GTK tersebut disampaikan langsung di depan puluhan guru dan kepala sekolah di kecamatan Karimunjawa dalam rangkaian Kunjungan Kerja di Kabupaten Jepara, pada tanggal 20 sd 21 Juni 2023. Ia juga didampingi oleh Daramadi, S.Pd, M.Pd Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Propinsi Jawa Tengah dan Nugraheni Triastuti, SE. MM, Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Propinsi Jawa Tengah.

Dengan rombongannya yang terdiri dari pejabat struktural dan fungsional dari Dirjen GTK, BBGP, BBPMP dan Disdikpora Kab. Jepara, mereka melakukan safari kunjungan untuk berdialog langsung dengan Guru dan Siswa di beberapa Sekolah.

Rangkaian agendanya sendiri diawali dengan bertemu dan berdialog dengan Pj Bupati Jepara untuk mendiskusikan tentang pengangkatan Kepala Sekolah dari Guru Penggerak, dimana untuk Jepara sendiri terlibat aktif dalam Program Pendidikan Guru Penggerak pada Angkatan ke-5 yang sudah selesai, angkatan 7 dan 8 masih berlangsung dan sedang bersiap untuk angkatan 9 dan 10. Selepas dialog bersama Pj Bupati, rombongan sesditjen langsung bertolak ke Karimunjawa di tengah arus wisatawan yang sedang tinggi-tingginya seiring datangnya masa liburan sekolah.

blank
Dr. Praptono, MA berdialog dengan Kepala SMPN 1 Karimunjawa

Sesampai di Karimunjawa langsung di gelar pertemuan dengan Kepala Sekolah dan Guru Penggerak yang berada di Karimunjawa. Tak kurang dari 15 Kepala Sekolah dan 5 Guru Penggerak, Pengawas Sekolah dan perwakilan dari Satkordikcam Karimunjawa aktif dalam dialog.

Banyak hal tersampaikan dalam kesempatan itu, baik berkaitan dengan tantangan dan kendala yang dihadapi maupun harapan-harapan untuk bisa melaksanakan perbaikan-perbaikan proses Kegiatan Belajar Mengajar khususnya dalam Implementasi Kurikulum Merdeka yang menjadi salah satu program prioritas Kemdikbudristek saat ini.

Pertemuan yang berlangsung hingga hampir menjelang magrib rupanya belum memuaskan kerinduan guru-guru di Karimunjawa untuk lebih lama berdiskusi. “Kami ini seperti anak-anak yang lama tidak bertemu orangtua, karena memang belum tentu setahun sekali, bahkan sudah bertahun-tahun baru sekarang ada pejabat tinggi dari kemdikkbudristek berkenan turun langsung bertemu kami disini,” kata Priyogo, pengawas satuan pendidikan di Karimunjawa. Untuk memuaskan rasa rindu itu, atas inisiatif mereka malam harinya kembali digelar pertemuan dalam format yang lebih santai.

blank
Kepala SDN di Karimunjawa dan Guru Penggerak saat berdiskusi dengan Plt. Sekretaris Direktotat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbud Ristek

Memanfaatkan halaman salah seorang guru, diatas gelaran tikar-tikar pandan, dibawah sinar rembulan sambil bakar-bakar ikan, kembali berlangsung diskusi dalam nuansa penuh keakraban. Banyak informasi penting disampaikan sesditjen beserta rombongan. Demikan pula banyak hal – hal penting dan mendasar yang didapatkan dari cerita guru-guru berdasarkan pengalaman nyata di lapangan. “Informasi-informasi langsung dari lapangan seperti ini sangat kami butuhkan sebagai bahan merencanakan kebijakan sehingga meminimalisir efek negatif dari regulasi yang kami terbitkan, ” kata Praptono.

“Apapun itu,” lanjut Praptono, “kami atas nama pemerintah menyampaikan terimaksih dan penghargaan setinggi-tingginya atas keikhlasan bapak ibu guru untuk mengabdikan diri mendidik anak-anak kita, di Karimunjawa. Di tahun 2023 ini, dimana Karimunjawa sudah menjadi destinasi wisata ungulan saja masih banyak kendala, kami tidak bisa membayangkan kondisi pada 20 atau 30 tahun yang lalu.”

Pada jagong santai itu Praptono bersama Darmadi dan Nugraheni kembali menegaskan pentingnya pemanfaatan Teknologi Informasi untuk peningkatan kompetensi guru, khususnya guru-guru harus memanfatkan Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang ada di Website Kemdikbud Ristek

“Paradigma guru harus berubah seiring perubahan jaman, guru harus menjadi insan pembelajar, artinya seorang guru disamping mengajar, dia sendiri harus tetap belajar” kata Nugraheni, kepala BBPMP Jateng. Untuk belajar serta meningkatkan kompetensi, seorang guru tidak lagi harus menunggu diundang mengikuti Diklat-diklat, karena Platform Merdeka Mengajar sudah menyediakan ratusan modul yang bisa diikuti sesuai kebutuhan masing-masing guru, tambahnya

“Ikuti saja langkah demi langkah, amati video-video praktik baik yang diupload oleh ribuan guru dari seluruh pelosok Indonesia, nanti bapak ibu akan terinpsirasi untuk mendapatkan metode mengajar yang paling tepat untuk masing-masing anak didik” tegasnya.

Adhika Ganendra, salah seorang pejabat pada Bagian Perencanaan Dirjen GTK Kemdikbudristek menyampaikan harapan agar guru-guru di Indonesia, termasuk di Karimunjawa lebih fokus memberikan pelayanan pada anak didik sebagai salah satu upaya menghadapi tantangan global yang sedemikian cepat berubah.

“Saya berharap Bapak Ibu fokus untuk melakukan yang terbaik dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa ini, karena kerja keras Bapak Ibu yang akan menentukan bagaimana negara ini ke depan. Dan Bagian kami yang akan memikirkan nasib serta karier termasuk kesejahteraan Bapak Ibu” tegasnya. Dia juga menyampaikan saat ini sedang menggodok regulasi terkait kekhususan sekolah bebasis Indeks Satuan Pendidikan.

Rangkaian Kunjungan Kerja berikutnya dilaksanakan keesokan harinya dengan berinteraksi langsung dengan Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Peserta Didik. Dimulai pukul 08.00 rombongan langsung bergerak ke SMK Negeri 1 Karimunjawa, SD Negeri 1 Karimunjawa dan terakhir di SMP Negeri 1 Karimunjawa. Kunjungan ke Sekolah ini terbilang cukup singkat karena Plt Sesditjen Praptono harus mengejar penyebarangan jam 11 untuk selanjutnya langsung kembali ke Jakarta. Namun dalam waktu yang sesingkat itu baik Parptono, Darmadi maupun Nugraheni menyatakan cukup puas melihat proses pendidikan di Karimunjawa.

blank
Plt. Sekretaris Direktotat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbud Ristek berdialog dengan kepala SDN dan guru penggerak

“Salah satu indikator keberhasilan pendidikan adalah ketika anak-anak berani bicara, berani mengungkapkan pendapat dan pikirannya, dan itu sudah kami buktikan sendiri tadi dengan masuk ke kelas dan ngobrol dengan siswa” kata Darmadi, kepala BBGP Jateng.

Selanjutnya Darmadi juga menyampaikan bahwa berdasarkan hasil kunjungan kerja ini, Kemendikbudristek melalui BBGP Jawa Tengah bekerjasama dengan BBPMP akan memrogramkan Pelatihan Khusus Peningkatan Kompetensi Teknologi Informasi untuksemua guru di Kecamatan Karimunjawa. “Diklatnya disini, tenaga-tenaga pelatihnya yang kita datangkan kesini, sehingga bapak ibu gurunya tidak harus mennggalkan anak-anak selama berhari-hari,” katanya.

Sebelum meninggalkan Karimunjawa, Praptono menegaskan bahwa seiring penetapan Karimunjawa menjadi daerah wisata, apalagi menyaksikan sendiri bagaimana saat ini telah menjadi salah satu destinasi unggulan dengan grafik pengunjung yang selalu meningkat, maka guru-guru di Karimunjawa harus berada di garda terdepan menyiapkan masyarakat melalui anak didiknya untuk ambil bagian dalam industri wisata ini. “Jangan sampai masyarakat hanya menjadi penonton yang terpinggirkan tanpa menerima manfaat apapun,” tegasnya. Tentu melalui pendidikan juga guru-guru bisa membentengi anak didik dari pengaruh budaya negatif, dengan terus menggelorakan Karakter Profile Pelajar Pancasila, pungkas Praptono

Penulis adalah staf PTK Disdikpora Kabupaten Jepara