“Bahannya kurang lebih sama dengan buat peyek lainnya, bedanya cuma di bawang merah yang jadi isiannya,” jelas Sutiyem, pembuat peyek bawang merah ini.

Briptu Rika Melani turut turun tangan membantu para ibu rumah tangga yang membuat peyek bawang merah.

Tak ada perbedaan antara seragam polisi yang dikenakannya dengan daster yang dipakai para ibu rumah tangga ini.

“Saya polisi, juga ibu rumah tangga. Jadi tidak ada kesan bahwa saya polisi bikin mereka sungkan saat saya bantu, justru mereka suka dengan kegiatan bareng saya ini,” ujar Rika Melani.

Briptu Rika Melani memarut bawang merah. Sesekali membenarkan kaca mata yang dikenakannya karena pedas.

“Pedas ternyata waktu memarut bawang merah,” komentar Briptu Rika Melani.

Usai memarut bawang merah, beberapa ibu rumah tangga lainnya fokus pada bumbu yang dipergunakan untuk membuat peyek.

blank
Bersama ibu-ibu Desa Kluwan Briptu Rika membuat peyek mawa g merah. Foto: Tya Wiedya

Ada tepung beras, bawang putih dan beberapa bahan lainnya. Usai dibuat, lalu dilakukan pencampuran antara tepung dengan bumbunya.

“Lalu tinggal goreng. Gorengnya harus cepet ini biar tidak gosong, tapi juga harus tetap renyah,” ujar Darwati, bagian yang menggoreng.

Pemasaran

Peran Briptu Rika Melani selain memberdayakan para ibu rumah tangga untuk membuat peyek bawang merah ini, juga turut dalam pengemasan dan pemasaran.