blank
Penampakan dan pelayanan kesehatan di Puskesmas Jeruklegi 1, di Kabupaten Cilacap. Foto: dinkes jateng

MENDAPATKAN service excellent atau pelayanan prima dalam bidang kesehatan, tentu harapan semua pasien yang ingin memeriksakan diri ke puskesmas. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pun, mewujudkan harapan itu dengan membangun 71 puskesmas di sejumlah kabupaten/kota, sebagai ikhtiar lebih mengoptimalkan pelayanan kesehatan.

Evalina Umi adalah salah satu warga Kabupaten Rembang, yang menerima manfaat hadirnya puskesmas dengan desain dan sarana baru. Dia mengaku puas dan senang, dengan pelayanan yang diberikan Puskesmas Sumber.

Evalina kini rutin memeriksakan kehamilannya di puskesmas, yang diresmikan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, pada tahun 2019 lalu. ”Saya periksa kehamilan di sini, karena pelayanannya bagus. Fasilitasnya lengkap, tenaga kesehatan juga kompeten,” kata Evalina, belum lama berselang.

BACA JUGA: Mahasiswa FTP USM Ikuti Lomba Onmipa Tingkat Wilayah Bidang Kimia dan Biologi

Keberadaan Puskesmas Sumber, ujar dia, membuatnya mudah untuk mendapatkan akses kesehatan. Dia tidak perlu menempuh 30 kilometer ke Kota Rembang, dan hanya cukup ke puskesmas kecamatan, untuk mendapat pelayanan kesehatan.

Di sisi lain, Baliqis Mursyidah, tenaga kesehatan Puskesmas Sumber menceritakan, dulunya pelayanan kesehatan di tempatnya bertugas terkendala minimnya sarana dan prasarana. Baik ruangan maupun alat kesehatan.

”Dulunya gedung puskesmas masih kecil, dan kekurangan ruang untuk layanan. Ruang tunggu terbatas, ruang administasi dan lain-lain juga kurang memadai. Setelah ada bantuan Pemprov Jateng, ada pembangunan baru dengan fasilitas yang lengkap,” kata Baliqis.

blank
Pelayanan kesehatan di Puskesmas Sumber, yang ada di Kabupaten Rembang. Foto: pemprov

BACA JUGA: Bupati Kendal Siap Dukung USM Jadi Tuan Rumah KRI 2023

Seperti diketahui, Puskesmas Sumber merupakan puskesmas yang direhab total dengan anggaran Pemprov Jateng, sekitar Rp 6 miliar pada 2018. Selain gedung dibuat lebih besar, berlantai dua, kini juga dilengkapi dengan peralatan kesehatan yang memadai.

Sarana prasarana di puskesmas ini antara lain, poli umum, poli gigi, poli kesehatan ibu dan anak, poli KB, poli ruang kesehatan anak (MTBS), ruang konseling (klinik gizi, klinik sanitarian, berhenti merokok), poli tuberkulosis, ruang rawat inap, ruang bersalin, ruang unit gawat darurat (UGD), farmasi, ruang sterilisasi, ruang kantor, dan aula.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, dr Ari Windy Hardhanu menyatakan rasa syukur, pembangunan Puskesmas Jeruklegi I bantuan gubernur sudah selesai pada tahap kedua, dan tahun ini memasuki tahap ketiga.

BACA JUGA: Sektor Pariwisata Nasional Tahun Ini Harus Realisasikan Target Pendapatan Rp 111,7 Triliun

”Dengan menempati gedung baru, otomatis puskesmas menjadi lebih representatif, lokasinya datar, tidak naik turun seperti sebelumnya, yang agak menyulitkan pasien saat berkunjung ke puskesmas. Selain itu, sekarang ruang terbuka hijau juga luas, sehingga puskesmas bisa melakukan edukasi kesehatan lingkungan dengan baik,” imbuh Ari Windy.

Diakui dia, setelah dibantu pembangunannya, Puskesmas Jeruklegi 1 bertambah lengkap dan keren. Layanan kesehatan bagi masyarakat ini yang sebelumnya hanya punya ruang rawat inap dengan dua bangsal, sekarang ditambah ruang rawat khusus anak, sehingga ada tiga ruang rawat inap.

Selain itu, sekarang juga ada area bermain anak, ruang pemeriksaan anak, ruang laktasi. Ruang pemeriksaan umum, ruang pemeriksaan gigi juga jadi lebih nyaman bagi petugas dan pasien. Masyarakat pun merasa lebih nyaman dan terlayani dengan baik.

BACA JUGA: Simak Sejarah Toko Buku Gunung Agung yang Dikabarkan akan Segera Tutup!

blank
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat berkunjung ke Posyandu di Cilacap. Foto: pemprov

Puskesmas Jeruklegi 1 juga termasuk puskesmas yang dirombak Ganjar, agar lengkap fasilitasnya dengan bantuan Pemprov Jateng sekitar Rp 3 miliar, ditambah anggaran ABPD Kabupatan Cilacap.

”Kami berterimakasih kepada Pak Gubernur, yang telah memberikan bantuan, sehingga Puskesmas Jeruklegi 1 lebih baik. Harapannya, bisa melayani masyarakat dengan lebih baik lagi. Dengan begitu, permasalahan kesehatan di Cilacap terutama di Kecamatan Jeruklegi, dapat teratasi dengan baik,” bebernya.

Ganjar sendiri menegaskan, pihaknya terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat, dengan membangun puskesmas di daerah yang belum memiliki pusat pelayanan kesehatan.

BACA JUGA: FTI Unissula Segera Miliki Banyak Guru Besar 

”Ini bagian dari perhatian penting pemerintah. Kalau bangsa itu warganya sakit-sakitan ya tidak bisa. Maka harus ada layanan yang bagus, servisnya yang oke, sumber daya manusianya yang bagus,” tandasnya.

Pemprov Jateng juga telah mengucurkan bantuan keuangan untuk pembangunan puskesmas sebesar Rp 161.078.692.803. Dari dana itu, sebanyak 71 puskesmas terwujud pada masa pemerintahan Ganjar, selama kurun waktu 2013-2022.

Data dari Dinkes Jateng menunjukkan, jumlah puskesmas di Jateng hingga akhir 2022 mencapai 880 unit. Jumlah itu terdiri dari puskesmas rawat inap 375 unit, dan Puskesmas rawat jalan 505 unit.

BACA JUGA: Kelas Perempuan Maju Digital Agar Pelaku UMKM ‘Naik Kelas’

Kabid Pelayanan Kesehatan, dr Irma Makiah menjelaskan, sesuai Permenkes 43 tahun 2019, setiap kecamatan harus ada satu puskesmas, dan dapat didirikan lebih dari satu puskesmas, dengan pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk dan aksesibilitas.

Dia menjelaskan, persebaran 71 puskesmas yang dibangun Pemprov Jateng, selain Rembang dan Cilacap, ada juga di Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Brebes, Purbalingga, Wonosobo, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Kota Semarang, Kota Surakarta, Banjarnegara, Demak, Klaten, Sragen, Temanggung, Boyolali, Kota Salatiga, Banyumas, Purworejo, dan Kabupaten Semarang.

Irma berharap, pembangunan puskesmas yang lebih baik dapat meningkatkan pelayanan yang prima, dan mengangkat derajat kualitas kesehatan masyarakat di masing-masing kabupaten/kota.

Tim SB