SEMARANG (SUARABARU.ID) – Manajemen PT. GA Tiga Belas yang menaungi Toko Buku Gunung Agung mengatakan akan segera menutup seluruh gerai di akhir tahun 2023, Minggu (21/5/2023).
Pandemi tahun 2020 lalu turut menjadi alasan mengapa toko buku tersebut terus merugi hingga tidak bisa lagi menutupi beban operasional setiap tahunnya.
Diketahui, Toko Buku Gunung Agung merupakan salah satu toko buku terbesar dan terlengkap yang banyak ditemui di berbagai kota besar di Indonesia. Oleh karena itu, berita mengenai penutupan gerai toko buku tersebut membuat sedih masyarakat.
Mengutip dari Suara.com, begini sejarah Toko Buku Gunung Agung yang dilansir dari Toko Gunung Agung.
Sejarah Toko Buku Gunung Agung
Tjio Wie Tay atau yang lebih dikenal dengan Haji Masagung adalah sosok dibalik awal berdirinya Toko Buku Gunung Agung. Mulai didirikan tahun 1953 dari kios sederhana bernama Thay San Kongsie yang bertempat di Jakarta Pusat.
Awalnya kios tersebut hanya menjual majalah, surat kabar dan buku saja. Seiring berjalannya waktu, usaha yang bermula dari kios sederhana itu lambat laun semakin berkembang pasca kemerdekaan.
Melihat usahanya yang semakin maju, Haji Masagung mencoba memperluas dan memperbesar lagi usahanya dengan cara mengimpor dan menerbitkan buku dengan nama Firma Gunung Agung.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak seperti penulis, jurnalis, cendikiawan, dan penyair, usaha tersebut terus didukung di tengah kesulitan yang dihadapi anak Indonesia yang berusia muda. Dengan penuh kegigihan Haji Masagung mencoba membuka wawasan bangsa melalui buku.
Pada tahun 1954 Haji Masagung menyelenggarakan sebuah pameran buku yang pertama di Indonesia dan mendapatkan kesan baik dari masyarakat Indonesia.
Melihat respons yang luar biasa, Haji Masagung berusaha di setiap tahunnya untuk meningkatkan standar perusahaannya baik dari segi kualitas dan segi kreativitas, sehingga menjadikan Toko Buku Gunung Agung menjadi dikenal seluruh masyarakat Indonesia.
Itu tadi sejarah Toko Buku Gunung Agung yang menjadikannya sebagai salah satu toko buku terkenal dan berdiri cukup lama di Indonesia.
Sayangnya, toko buku yang telah banyak memberikan manfaat melalui buku-buku yang dijual itu, nasibnya kini sudah berada di ujung tanduk hingga mengharuskan Toko Buku Gunung Agung harus ditutup seluruh gerainya.
Ning S