takbiran keliling
Masyarakat Kelurahan Panjang, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang saat melaksanakan takbir keliling sambil membawa lampu oncor dan juga menyulut flare ( bom asap) dan melewati kawasan Alun-alun Kota Magelang. Foto: W. Cahyono

MAGELANG (SUARABARU.ID)- Beberapa kelompok masyarakat di Kota Magelang melakukan takbir keliling untuk menyambut datangan Idulfitri 144 Hijriah, Jumat ( 21/4/2023) malam.

Beberapa kelompok masyarakat melakukan takbiran dengan berjalan kaki dan membawa penerangan lampu oncor. Selain itu, masyarakat juga membawa replika bangunan masjid yang juga dihias dengan lampu hias. Mereka berjalan kaki di beberapa ruas jalan di Kota Magelang sambil menggemakan takbir.

Namun, bagi kelompok masyarakat yang melaksanakan takbir keliling dan menggunakan kendaraan bak terbuka tidak bisa masuk ke kawasan Alun-alun Kota Magelang, karena Polres Magelang Kota melarang adanya arak-arakan takbir keliling masuk ke Kota Magelang.

“Kami telah berkoordinasi dengan Polresta Magelang  untuk melarang peserta malam takbiran keliling, utamanya yang menggunakan mobil bak terbuka dan membawa alat penggeras suara masuk ke wilayah Kota Magelang,” kata Kapolres Magelang Kota, AKBP Yolanda Evalyn Sebayang di sela-sela pemantauan malam takbiran di Alun-alun Kota Magelang, Jumat (21/4/2023) malam.

Yolanda mengatakan, pihaknya menghalau mobil-mobil peserta takbiran keliling dengan menempatkan sejumlah anggotanya di jalan-jalan yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Magelang. Seperti di Simpang Artos yang berbatasan dengan wilayah Kecamatan Mertoyudan, Simpang Tiga Canguk yang berbatasan dengan Kecamatan Tegalrejo.

Sedangkan dari wilayah utara,  iring-iringan mobil peserta takbiran keliling diminta putar balik di Simpang Tiga Kebonpolo, juga yang berasal dari Kecamatan Bandongan dihimbau putar balik di Simpang Tiga Perdana.

Menurutnya, langkah antisipasi tersebut agar tidak terjadi kemacetan lalu-lintas di sekitar kawasan Alun-alun Kota Magelang yang sering dijadikan titik temu para peserta takbiran keliling.

“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Polresta Magelang untuk melarang peserta malam takbiran yang hendak masuk ke dalam kawasan Alun-alun Kota,” kata

Sementara itu, Wali Kota Magelang Muchamad Nur Azis didampingi Plt Sekda Kota Magelang, Larsita dan  Forum Pimpinan Daerah Kota Magelang melakukan pemantauan ke pos pengaman Lebaran yang adai di Kota Magelang. Yakni, Pos Pengamanan Shopping, Pos Pengamanan Trio, Pos Pelayanan Terpadu  di Terminal Bus Soekarno-Hatta, Pos Pengamanan Kebonpolo dan Pos Pelayanan Alun-Alun.

Nur Azis mengatakan, dari hasil pemantauan yang dilakukan,  situasi dan kondisi Kota Magelang cukup kondusif saat malam takbiran tersebut .Selain itu,  di Kota Magelang saat ini pengawasan kamtibmas selain dilakukan dengan patroli dari  tim gabungan Polri, TNI dan Satpol PP, juga dapat diawasi secara langsung melalui jaringan  kamera pengintai.

“Saat ini di Kota Magelang sudah terpasang 17 unit kamera pengintai yang tersebar di beberapa titik rawan kamtibmas dan dapat diawasi selama 24 jam penuh,” katanya.
Dari hasil pemantauan tersebut, Nur Azis mendapatkan informasi dari Pos Pelayan Terpadu di Terminal Bus Soekarno –Hatta terkait jumlah pemudik yang turun di terminal bus tersebut.

Menurutnya, jumlah pemudik yang naik  bus dan turun di Terminal Bus Soekarno-Hatta mengalami penurunan sebesar 8 persen dibandingkan tahun lalu.

“Mungkin banyak pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, sehingga jumlah pemudik yang menggunakan fasilitas transportasi bus mengalami penurunan,” katanya. W. Cahyono