SEMARANG (SUARABARU.ID)– Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan, perlu langkah yang konsisten, dalam menerapkan sejumlah kebijakan di sektor pariwisata. Kebijakan harus tetap mengedepankan pelestarian nilai-nilai budaya yang dimiliki bangsa Indonesia.
”Sejumlah pelanggaran yang dilakukan wisatawan mancanegara di Bali, sudah mulai mengkhawatirkan. Sehingga harus mendapat perhatian dari semua pihak,” kata Lestari, saat membuka diskusi daring bertema ‘Dilema Meningkatkan Ekonomi dan Mengurangi Perilaku Negatif Turis Asing di Pulau Dewata’, yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (5/4/2023).
Diskusi yang dimoderatori Dr Radityo Fajar Arianto MBA (Dosen Universitas Pelita Harapan) itu, menghadirkan Ni Made Ayu Marthini (Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI).
BACA JUGA: Total DPS Kabupaten Kudus untuk Pemilu 2024 Capai 645.743 Pemilih
Lalu ada pula Sugito ST CCNA (Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai), dan Ida Bagus Agung Partha Adnyana (Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia/GIPI) Bali, sebagai narasumber.
Selain itu hadir juga Prof Dr Drs I Putu Anom (Guru Besar Pariwisata Universitas Udayana) dan Ni Luh Djelantik (pelaku usaha di Bali) sebagai penanggap.
Dalam diskusi itu, Lestari mendorong agar beragam masalah yang melibatkan wisatawan asing di Bali, harus segera diatasi secara bijak. Namun dengan tetap mengedepankan upaya pelestarian nilai-nilai budaya lokal.
BACA JUGA: Bansos Kapolri 2.000 Paket Sembako untuk Warga Jakarta Utara
Menurut Rerie sapaan akrab Lestari, dibutuhkan sebuah tata kelola adaptif dan efektif, dalam penerapan kebijakan di sektor pariwisata. Hal ini untuk mengatasi tren buruk perilaku wisatawan di Pulau Dewata.
Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu berpendapat, sebagai tujuan wisata sangat dikenal di mancanegara, menjaga keaslian budaya lokal di Bali seperti menjaga Indonesia.
Anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu berharap, sebagai situs yang hidup, Bali mampu menunjukkan nilai-nilai luhur budaya, dalam bentuk peninggalan masa lalu dan tata cara hidup masyarakatnya. Inilah yang bisa meningkatkan daya tarik wisatawan yang mengunjunginya.
BACA JUGA: Pengajian di KB & TK Aisyiyah 13 Jepara, Ustaz Uher : Ibu Pendidik Pertama dan Utama
Sedangkan Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Ni Made Ayu Marthini mengungkapkan, dengan dibukanya pembatasan kegiatan pascapandemi minat masyarakat mancanegara untuk berwisata ke Bali, sangat tinggi.
Sejumlah indikator sektor pariwisata secara Nasional, menurut Ni Made Ayu, menunjukkan peningkatan, sehingga target di masa datang juga ditingkatkan. Khusus Bali, tambahnya, pada 2022 menyumbangkan 53 persen dari total kedatangan wisatawan ke Indonesia.
Bali, ujar Ni Made Ayu, merupakan top of mind dari para traveler dunia, saat berencana berwisata ke Indonesia.
BACA JUGA: DPRD Kudus Mulai Gelar Pembahasan LKPJ Bupati Tahun Anggaran 2022