“Dua tahun kami benar-benar tidak bsia apa-apa akibat pandemi, sekarang sudah mulai bergerak. Wisatawan mulai dating, meski belum seramai dulu,” tutur Ismanto yang semulai adalah petani sebelum lahannya tenggelam menjadi waduk.
Dia mengaku, lahannya terkena proyek pembangunan Waduk Jatibarang. Sejak saat itu, ia kehilangan sumber penghasilan untuk keluarganya. Karena lahan pertanian itu menjadi penopang ekonomi keluarganya.
Kehadiran Desa Wisata Kandri membangkitkan kembali ekonomi Ismanto yang sempat mati karena terdampak proyek pembangunan Waduk Jatibarang. “Alhamdulillah, pendapatan saya sekarang sudah bisa menggantikan pendapatan dari lahan yang hilang,” kata Ismanto.
Dalam satu hari, Ismanto bisa menjalankan lima trip perahu motornya. Untuk satu kali perjalanan, tarifnya Rp 100.000. Setelah dipotong Rp 5.000 per satu kali perjalanan untuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Suko Makmur yang mengelola perahu motor dan Rp 100.000 untuk pembelian bahan bakar, ia bisa membawa pulang Rp 375.000 dalam sehari.
Zubaidi (47), warga RW 02/ RT 01 Kandri, Kelurahan Kandri juga kehilangan pekerjaan setelah lahan pertaniannya 4.000 meter persegi terdampak pembangunan Waduk Jatibarang.
Namun setelah adanya Desa Wisata Kandri, petani itu beralih menjadi tenaga marketing yang mempromosikan wisata edukasi di Omah Pintar Petani yang dikelola Pokdarwis Pandanaran.
Menurut Zubaidi, dari kunjungan wisatawan ke Desa Wisata Kandri, Zubaidi bisa mendapatkan penghasilan rata-rata Rp 300.000 perhari. Bahkan, ia pernah mendapat Rp 10 juta selama tiga hari pada 2018 lalu. “Desa Wisata Kandri memberi nilai manfaat secara ekonomi kepada masyarakat sehinga meningkatkan kesejahteraan,” kata dia.
Desa Wisata Kandri kandri memberikan multiplier effect yang sangat luas bagi kehidupan masyarakat sekitar. Selain membuka peluang ekonomi, juga menciptakan lapangan kerja baru seperti yang dirasakan Zubaidi.
Tidak hanya itu, dengan hadirnya Desa Wisata Kandri, tradisi budaya dapat lestari, dan menjadi sarana untuk menjaga lingkungan serta mendorong pembangunan ekonomi setempat.
Maju terus pariwisata di Desa Wisata Kandri, Gunungpati, Kta Semarang.
Widiyartono R.