SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kadar gula dalam darah akan menjadi rendah saat berpuasa, karena lama tidak makan. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan kejang hingga hilang kesadaran.
Melansir dari SehatQ, saat berpuasa, kadar gula dalam darah menjadi rendah bukanlah hal yang aneh. Ini adalah reaksi normal tubuh dan dapat dialami oleh siapa saja, tak hanya untuk penderita diabetes saja.
Meskipun menjadi hal yang wajar, kondisi ini perlu mendapatkan perhatian lebih supaya tidak sampai membatalkan puasa kamu.
Penyebab kadar gula darah menjadi rendah saat puasa
Menurut penelitian terbitan Indian Journal of Endocrinology and Metabolism kadar gula dalam darah menjadi rendah saat berpuasa adalah karena tubuh kehabisan cadangan energi dari gula (glukosa).
Dalam istilah medis, hal ini disebut dengan hipoglikemia. Glukosa adalah sumber energi yang mudah habis karena cepat terbakar oleh tubuh. Apabila kekurangan glukosa, kamu akan lebih rentan merasa lemas, lapar yang ekstrim, sulit berkonsentrasi, dan lebih sensitif.
Maka, ketika tubuh tidak memiliki persediaan glukosa yang mencukupi, otak akan memerintahkan tubuh untuk membakar cadangan energi lain, yaitu keton.
Pengalihan sumber ini semata dilakukan tubuh untuk “menghemat sumber bahan bakar” dari glukosa yang memang sudah menipis sejak sahur.
Keton adalah kandungan asam yang diproduksi di dalam hati (liver). Organ liver mengubah lemak di dalam tubuh menjadi keton untuk dijadikan sumber energi pengganti glukosa.
Gejala hipoglikemia saat puasa
Kadar gula darah yang turun, baik saat berpuasa atau tidak pengaruhnya tergolong berbeda untuk setiap orang. Kemungkinan gejalanya pun bisa berubah seiring berjalannya waktu.
Berikut adalah beberapa tanda awal gula darah yang menurun saat puasa, diantaranya berkeringat, merasa lelah dan pusing,
kelaparan, kesemutan atau mati rasa pada bibir, lidah, atau pipi,
menjadi gemetaran, jantung berdetak cepat atau berdebar, cemas, menangis, atau kulit menjadi pucat.