blank
Lestari Moerdijat. Foto: fn

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Berbagai upaya untuk menekan jumlah kasus Tuberkulosis (TB) di Tanah Air, harus konsisten dan sistematis dilakukan. Hal ini agar setiap warga negara mendapat perlindungan yang maksimal, dari salah satu penyakit menular yang mematikan itu.

”Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular yang berbahaya, bila tidak ditangani dengan serius. Indonesia sendiri termasuk negara dengan kasus TB tertinggi di dunia,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/3/2023), dalam rangka Hari Tuberkulosis Sedunia, yang diperingati setiap 24 Maret ini.

Catatan World Health Organizations (WHO), sebesar 95 persen kasus TB sering dijumpai pada negara berkembang. Indonesia menempati urutan kedua di dunia, yang memiliki kasus TB tertinggi setelah India, dengan total 824 ribu kasus TB.

BACA JUGA: FIFA Cek Kesiapan Terakhir di Enam Stadion Piala Dunia U-20

Tuberkulosis merupakan penyakit yang berbahaya, yang menjadi penyebab kematian ke-13 di dunia, dan penyakit menular kedua setelah covid-19.

Berdasarkan sejumlah catatan itu, menurut Lestari, sudah seharusnya para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, meningkatkan upaya secara sistematis untuk mengurangi angka kasus TB di Tanah Air.

Apalagi, jelas Rerie sapaan akrab Lestari, pemerintah melalui Peraturan Presiden (Perpres) No 67 tahun 2021, telah memasang target eliminasi kasus TB di Tanah Air.

BACA JUGA: Wabup Etik Cek Langsung Tes CAT, 894 Pelamar Berebut untuk Mengisi 401 Lowongan PPPK Teknis di Pemkab Blora

Pada Perpres itu, ditargetkan pada 2030 harus terjadi penurunan angka kejadian TB, sehingga menjadi 65/100.000 penduduk. Target lainnya, penurunan angka kematian akibat TB menjadi 6/100.000 penduduk.

Dengan perkiraan jumlah penduduk Indonesia saat ini 270 juta jiwa, target penurunan kasus TB di Indonesia, menjadi sekitar 175.500 kasus TB pada 2030. Padahal, tambahnya, saat ini di Indonesia masih tercatat 824 ribu kasus TB.

Masih tingginya angka kejadian TB bila dibandingkan dengan target yang ingin dicapai, menurut Rerie yang merupakan legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu, memerlukan kolaborasi yang baik dari banyak pihak, untuk menjawab sejumlah tantangan dalam menekan angka kasus TB ini.

BACA JUGA: Pertamina Patra Niaga Uji Coba Pencocokan Data dan Transaksi Digital LPG 3 Kg di 4 Kota Jawa Tengah

Diakui anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu, upaya menekan angka kasus TB mulai dari terapi pencegahan, skrining, tes cepat untuk deteksi TB, pengobatan serta penanganan TB anak dan dewasa, merupakan tantangan yang tidak mudah.

”Karena itu, upaya menekan angka kasus TB ini memerlukan komitmen yang kuat dari para pemangku kepentingan dan masyarakat. Upaya ini dalam membangun daya tahan dan perlindungan bagi setiap anak bangsa dari berbagai ancaman, termasuk penyakit TB di Indonesia,” tegas Rerie.

Riyan