blank
Anak-anak penderita down syndrom di Wonosobo menerima bantuan dari Kemensos RI. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABSRU.ID)-Kementerian Sosial RI melalui Sentra Terpadu Kartini di Temanggung, mengadakan kegiatan “Ceria Bersama Down Syndrome” bersama anak penderita down syndrom di Serambi Masjid Al Huda Sudagaran Wonosobo.

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Sekolah Luar Biasa (SLB) Aisyah Kabupaten Wonosobo tersebut dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Hari Down Syndrom Sedunia, Selasa (21/03/2023).

Kepala Bagian Tata Usaha Sentra Terpadu Kartini di Temanggung, Hendra Permana menerangkan kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan yang sudah dilaksanakan pihaknya di beberapa lokasi.

Hendra menjelaskan kegiatan diadakan untuk mewujudkan inklusi sosial bagi orang dengan down syndrome dan menyadarkan masyarakat bahwa orang dengan down syndrom memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi aktif serta dilibatkan perannya di berbagai bidang kehidupan.

“Dalam kegiatan ini kami memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) untuk 57 Penerima Manfaat (PM) orang dengan down syndrom senilai total 42.408.000, berupa penambahan nutrisi dan peralatan sekolah,” terang Hendra

Sebelumnya Sentra Terpadu Kartini di Temanggung juga memberikan bantuan kewirausahaan di kota Semarang dan Temanggung untuk mendukung kemandirian ekonomi oang dengan down syndrom.

Kelainan Genetik

blank
Anak-anak penderita down syndrom di Wonosobo foto bersama usai menerima bantuan dari Kemensos RI. Foto : SB/Muharno Zarka

Sentra Terpadu Kartini di Temanggung, sudah 119 tahun memberikan layanan rehabilitasi sosial pada anak dengan disabilitas intelektual, salah satunya orang dengan down syndrom.

Psikolog klinis Sentra Terpadu Kartini di Temanggung, Rika Nurhayati menjelaskan orang dengan down syndrom memiliki kelainan genetik yang disebut “Trisomi 21”. Kelainan bawaan lahir ini menyebabkan gangguan tumbuh kembang baik secara fisik dan mental dengan ciri-ciri yang khas.

“Orang dengan down syndrome memang memiliki tingkat kemampuan belajar yang lebih rendah dibandingkan dengan anak lainnya. Namun tingkat ketidakmampuan dan hambatan pertumbuhan anak-anak dengan down syndrome ini juga berbeda satu sama lainnya,” kata dia.

Menurut Rika, peran keluarga dalam memberikan stimulus terhadap mereka sangat berpengaruh dalam tumbuh kembang mereka.

Agar bisa tumbuh dengan baik dan memiliki kemandirian, lanjutnya, diperlukan kesabaran serta kasih sayang yang kuat dari orang tua dalam merawat anak down syndrome.

“Seperti tetap memberikan latihan aktivitas harian, makan sendiri, mencuci sendiri dan tetap mengajak anak bersosialisasi,” kata Rika

Sentra Terpadu Kartini di Temanggung merupakan Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kemensos di bawah naungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial (Ditjen Rehsos) yang memberikan layanan multi bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).

Muharno Zarka