blank
Bonawi dan Ulfatun bersama dua anaknya, kini bisa merasa nyaman, setelah mendapat bantuan dari Pemprov Jateng, untuk perbaikan rumahnya. Foto: hms

JEPARA (SUARABARU.ID)– Masih ingat dengan Bonawi (44), warga Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, yang secara mengejutkan rumahnya dikunjungi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, pada pertengahan 2022 lalu? Kini, hidupnya jauh lebih baik ketimbang sebelumnya.

Ya, Bonawi bersama istrinya bernama Ulfatun Ni’mah, waktu itu tinggal di rumah yang sangat tidak layak huni. Dinding rumahnya terbuat dari anyaman bambu yang sudah reyot, ditambah atap rumahnya yang selalu bocor saat hujan.

Selain itu, lantai rumahnya juga masih berupa tanah. Saat musim hujan, air merembes masuk ke dalam rumah. Baik dari atap yang bocor, maupun dinding bambu yang sudah bolong-bolong. Sebaliknya, pada musim kemarau lantai tanahnya kering, sehingga menimbulkan debu yang berakibat gatal kulit dan batuk.

BACA JUGA: Polda Jateng Sebut, Pengamanan Laga PSIS vs Persis Solo di Stadion Jatidiri Sesuai SOP

Kini, segala penderitaan itu telah berakhir. Bonawi, Ulfatun dan kedua anaknya bisa hidup dengan nyaman, di Rumah Sehat Layak Huni (RSLH) bantuan Ganjar Pranowo.

”Kondisi rumahnya dulu sangat menyedihkan, atapnya bolong, dinding sudah rapuh dimakan rayap, lantainya masih tanah. Anak saya dua sering gatal-gatal, kadang batuk, karena lingkungannya kotor. Kalau sekarang sudah sehat semua, karena rumah sudah bagus dan sehat,” cerita Ulfatun, akhir pekan lalu.

Perubahan dalam hidupnya itu terjadi, setelah Ganjar Pranowo, berkunjung ke rumahnya. Dia mengaku tak menyangka, orang nomor satu di Jateng itu berkunjung ke rumahnya, dan memberikan bantuan.

BACA JUGA: ‘Sesuatu yang Tak Baik, Publik Pasti Tahu…’

”Ceritanya seperti mimpi, tiba-tiba ada perangkat ke sini, katanya ada tamu. Tapi ternyata tamunya itu Pak Ganjar, kaget-kaget senang. Tidak menyangka sama sekali kalau Pak Ganjar ke sini,” paparnya.

Sehari-hari, Ulfatun bekerja sebagi buruh penyepul (penggulung) benang kain tenun. Seminggu dia mendapat upah Rp 50-60 ribu.

”Tiap hari mengurus anak dan kerja nyepul benang buat tenun. Satu minggu atau lima hari upahnya Rp 50-60 ribu. Kami tidak mengira kalau akhirnya punya rumah seperti ini sekarang,” lanjutnya.

BACA JUGA: Angkat Potensi Ekonomi Masyarakat, Tunas Muda Sekayu Gelar Kirab Budaya

Sementara itu, Bonawi menyampaikan, kehadiran Ganjar mampu mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Kini dia bisa tinggal di rumahnya yang nyaman bersama istri dan kedua anaknya.

Alhamdulillah, Pak Ganjar beri bantuan dibuat beli material rumah. Sekarang sudah bersih tidak bocor lagi. Tidur jadi tenang kalau ada hujan ada angin. Ruang tamu, ruang keluarga dan dua kamar tidur kini jadi bagus,” pungkasnya.

Riyan