blank
Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol. M. Iqbal Alqudussy. Foto: Dok/Bidhumas

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Polda Jawa Tengah menyebut pengamanan pertandingan sepak bola laga PSIS vs Persis Solo di Stadion Jatidiri Semarang, Jumat (17/2/2023) sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP).

“Hal ini termasuk saat terjadi rusuh suporter PSIS Semarang yang memaksa masuk stadion karena ingin menonton secara langsung. Kami sudah melakukan tiga penyekatan,” ungkap Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol. M. Iqbal Alqudussy, Sabtu (18/2/2023).

Disampaikan, penyekatan pertama dilakukan di pertigaan Akademi Kepolisian (Akpol) arah masuk Jalan Semeru. Ketika itu sekira pukul 15.00 WIB, polisi melihat kerumunan kecil suporter kemudian dilakukan himbauan agar kembali, sebab pertandingan digelar tanpa penonton.

Penyekatan kedua dilakukan di depan Alfamart Telaga Bodas, arah Stadion Jatidiri. “Itu sekira 15 menit setelah penyekatan pertama. Kerumunan suporter makin banyak dan beringas. Mereka tak mengindahkan himbauan polisi untuk kembali, sebab pertandingan digelar tanpa penonton. Di lokasi ini, rombongan suporter terus merangsek memaksa menuju arah stadion. Mereka melempari polisi dengan batu dan botol,” kata Iqbal.

Penyekatan ketiga dilakukan di kawasan Stadion Jatidiri. Himbauan petugas melalui pengeras suara menurutnya tak digubris massa. Termasuk sudah dilakukan negosiasi dari negosiator Polwan, dan pihak PSIS. Namun, tahapan ini tetap tak berhasil membuat massa kembali.

Iqbal mengatakan, sekitar 1.500 suporter saat itu terus mencoba merangsek ke dalam stadion. Mereka juga melempari polisi dengan batu hingga botol. Polisi akhirnya melontarkan gas air mata untuk membubarkan massa.

“Penggunaan gas air mata adalah opsi terakhir setelah semua penyekatan tidak mampu membendung massa,” lanjut Iqbal.

Menurut Iqbal, persiapan pengamanan pertandingan itu sudah digelar sepekan sebelumnya, ketika dilakukan rapat dengan panitia pelaksana pertandingan pada Jumat (10/2/2023) di Polrestabes Semarang.

Pada Selasa (15/2/203) Panpel pertandingan mengundang seluruh instansi yang terlibat pelaksanaan pertandingan sekaligus menyatakan belum ada tiket terjual sebelum ada rekomendasi dari Polrestabes Semarang. Selanjutnya, Polrestabes Semarang mengeluarkan rekomendasi pertandingan digelar tanpa penonton.

“Rekomendasi diambil setelah dilakukan rapat dengan Panpel dan yang terkait lainnya, termasuk pertimbangan-pertimbangan lain khususnya faktor keamanan,” sambung Iqbal.

Ia menyebut, sehari sebelum pertandingan digelar, kembali dilakukan rapat kesiapan pengamanan. Di situ ada informasi sebagian tiket telah terjual. Informasi ini dikonfirmasikan ke Panpel dan mereka menyatakan belum menjual tiket, namun masing-masing korlap sudah menerima list pemesanan.

Polda Jawa Tengah menyebut, pihaknya prihatin dengan insiden ini. “Kami berharap situasi serupa tidak terulang pada laga-laga mendatang yang digelar si seluruh stadion di Jawa Tengah,” tukas Iqbal.

Akibat kerusuhan tersebut, 1 truk Dalmas mengalami retak kaca, beberapa fasilitas umum rusak dan 7 polisi luka ringan. Mereka adalah 4 personel Brimob, 2 Sabhara dan 1 Polwan.

Ning Suparningsih