blank
Ganjar memberikan apresiasinya pada Butet dkk, atas suksesnya pertunjukan 'Orang-Orang Berbahaya', yang digelar di Padma Hotel Ballroom, Semarang, Kamis (16/2/2023) lalu. Foto: hms

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Pertunjukkan ‘Orang-Orang Berbahaya’ ke-38 yang digelar di Padma Hotel Ballroom, Semarang, Kamis (16/2/2023) lalu, sukses membuat warga Jawa Tengah terpingkal-pingkal.

Cerita dua detektif yang membongkar teka-teki di rumah sakit jiwa, berhasil menyegarkan suasana menuju tahun politik 2024.

Adalah Butet Kartaredjasa, pendiri Indonesia Kita dan Agus Noor sebagai Direktur Kreatif, kompak menyuguhkan polesan isu-isu politik hingga pandemi dengan ringan, penuh kejenakaan.

BACA JUGA: Angkat Potensi Ekonomi Masyarakat, Tunas Muda Sekayu Gelar Kirab Budaya

”Ini tahun politik, kami menciptakan kesejukan, melihat Indonesia dari perspektif kejenakaan, karena tema-tema yang diangkat melalui program Indonesia Kita, semangat untuk merayakan keberagaman,” kata Butet usai pentas.

Pertunjukkan ini diinisiasi Butet dan Agus Noor sejak 2022. Di balik cerita dua detektif, Butet membalut pesan-pesan politik dengan asyik dan menggelitik.

”Supaya tahun politik itu bukan tahun yang panas, bukan tahun yang mendidih, tetapi tahun yang membawa kita dalam kegembiraan. Itu semangat yang ingin dihadirkan,” katanya.

BACA JUGA: Yoyok Sukawi Sampaikan Permintaan Maaf Atas Kericuhan di Stadion Jatidiri

Butet pun puas memilih Kota Semarang sebagai tempat pertunjukkannya. Menurut dia, antusiasme dan energinya sangat terasa.

”Saya sangat senang dengan energi yang diberikan penonton, dan dilimpahkan ke atas panggung, sangat responsif. Dan saya percaya penonton Semarang punya kecerdasan menangkap simbol-simbol yang disampaikan,” tegasnya.

Dalam acara itu, hadir Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang menyaksikan sejak awal hingga akhir pertunjukkan. Gubernur berambut putih itu juga terlihat menikmati dan ikut terpingkal, menyaksikan Cak Lontong, Akbar, Susilo Nugroho, Marwoto hingga Inaya Wahid, saling beradu akting.

BACA JUGA: ‘Kretek Kembali ke Rumah’ Mulai Digelar, Ajang Kumpul Penikmat Tembakau

Ditanya soal kehadiran Ganjar, dianggap Butet sebagai penghargaan. Dikatakan dia, kehadiran pejabat publik di pertunjukkannya ini adalah, bukti pemimpin yang sehat.

”Satu penghargaan pejabat publik nonton produk kebudayaan, menunjukkan pemimpinnya sehat jiwanya,” tandasnya.

Ditemui usai pertunjukan, Ganjar menyampaikan mengapresiasinya pada Butet Kartaredjasa dan Agus Noor, serta seluruh pendukung pertunjukkan itu. Menurutnya, apa yang ditampilkan benar menggambarkan hal-hal yang terjadi di Indonesia.

BACA JUGA: Keadilan Sosial Merupakan Amanah Konstitusi

”Kemasannya menarik, bikin orang terpingkal-pingkal, tapi pesannya masuk ke otak dan pikiran, serta rasa kita. Sesuatu yang tidak baik, publik itu tahu. Sesuatu yang kamu sembunyikan, publik itu tahu. Skenario-skenario jahat, publik itu membaca, karena mereka cerdas,” ucapnya.

Ganjar juga senang, karena Semarang dipilih program Indonesia Kita, untuk menggelar pertunjukan. Gubernur Jateng dua periode itu berharap, pementasan serupa bisa lebih sering digelar di Jateng.

”Saya menyampaikan terima kasih pada seluruh artis. Anda sudah memberikan virus seni budaya, agar kemudian nanti seni pertunjukan itu akan lebih banyak menunjukkan artis baru, banyak pertunjukan baru, dan orang akan terasah perasaannya, sehingga menjadi peka dan tidak pekok,” tandasnya.

Pertunjukan ini merupakan lakon hasil karya Kayan Production, ditulis dan disutradarai Agus Noor. Butet bermain bersama para seniman seni pertunjukan. Di antaranya, Cak Lontong, Akbar, Marwoto, Inaya Wahid, Susilo Nugroho, Sri ‘Encik’ Krishna, hingga Yu Ningsih.

Riyan