blank
Penampilan Barongsai dalam Kirab Budaya yang digelar Tunas Muda Sekayu di Kelurahan Sekayu, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Sabtu (18/2/2023). Foto : Absa

SEMARANG (SUARABARU.ID) Sebagai upaya untuk mengangkat potensi ekonomi masyarakat, komunitas Tunas Muda Sekayu menggelar Kirab Budaya di sepanjang bantaran kali Sekayu Kota Semarang, Sabtu (18/2/2023).

Kirab budaya dengan menampilkan reog Ponorogo, kuda lumping dan perangkat lainnya, barongsai serta para penari tradisional tersebut, berjalan sepanjang bantaran kali dari pintu belakang Balai Kota Semarang, berputar melewati Jalan Thamrin dan performance atau menunjukkan penampilannya di RT 08 RW 01 Kampung Sekayu, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang.

Wakil Ketua Panitia Ryan Ambon mengatakan, Kirab Budaya itu merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam upaya untuk mengangkat potensi ekonomi masyarakat Kampung Sekayu, yang dulu sempat berjaya menjadi sentra industri tempe.

“Dulu, Sekayu itu sebagai sentra produksi tempe terbesar di Kota Semarang. Dan kenapa di Sekayu, karena tempat ini (Kampung Sekayu) bagian dari aset sejarah dan kami akan mengenalkan kembali Sekayu dengan seni dan budaya,” ujarnya kepada SUARABARU.ID di sela-sela Kirab Budaya.

Rangkaian kegiatan itu, lanjut Ryan, event pertama digelar Festival Pasar Pinggir Kali Sekayu yang melibatkan 30 UMKM warga Kampung Sekayu dan semalam menggelar Shalawatan dengan menghadirkan KH Budi Harjono Mateseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.

“Semalam, menyambut Isro’ Mi’roj kita hadirkan KH Budi Harjono. Dengan tujuan untuk merubah pola pikir masyarakat agar menjadi lebih baik,” lanjutnya.

Ryan berharap, kedepan momen ini bisa berlanjut dan memperoleh perhatian dan dukungan Pemerintah Kota Semarang agar menjadi lebih baik, untuk meneksplore potensi-potensi yang ada di Kampung Sekayu.

blank
Kepala Disbudpar Kota Semarang R Wing Wiyarso Poespojoedho menerima tumpeng tempe dari perwakilan Tunas Muda Sekayu pada Kirab Budaya yang digelar di Bantaran Sungai Sekayu, Sabtu (18/2/2023). Foto : Absa

Teguh Pambudi, Penasehat Komunitas Tunas Muda menyatakan, selain untuk meningkatkan potensi ekonomi masyarakat, kegiatan tersebut juga sebagai upaya juga untuk menggali potensi generasi muda kampung Sekayu, yang sebelumnya terkenal dengan persepsi atau cap negatif dari masyarakat.

“Jadi kegiatan ini berasal dari rasa keprihatinan Saya akan generasi muda di kampung Sekayu. Bagaimana bisa membangun potensi generasi muda agar bisa berguna dan mengembangkan kampungnya. Jadi dengan seni budaya ini, kami berupaya untuk mengangkat dan mengembangkan kamkung Sekayu ini kembali menjadi sentra industri tempe, yang dulu sempat berjaya,” harapnya.

Pemkot Semarang Siap Fasilitasi

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang R Wing Wiyarso Poespojoedho, yang hadir mewakili Wali Kota Semarang, menyatakan siap memfasilitasi dan memberikan apresiasi kegiatan yang digagas oleh Tunas Muda Sekayu tersebut.

“Pemerintah Kota sangat mengapresiasi dan siap memfasilitasi kegiatan dalam peningkatan potensi budaya dan seni yang ada. Memang Sekayu ini bagian sejarah dari Kota Semarang dan tidak boleh dilupakan, karena Kampung Sekayu selalu mewarnai proses perkembangan di Kita Semarang,” ungkapnya.

Kadisbudpar Kota Semarang juga berharap, kedepan anak-anak muda dari Tunas Muda ini maupun dari stakeholder terkait, bersama-sama mendukung untuk mengangkat, menjadikan Kampung Sekayu menjadi kampung yang memiliki identitas diri yang bisa dibanggakan.

“Karena ini bisa menjadi potensi salah satu wisata ke depan. Dan tentunya potensi ini bisa ditangkap oleh warga Sekayu, jangan sampai warga luar Sekayu yang mengambil potensi ini. Tentunya perlu dicermati, karena kegiatan ini bisa dijadikan sebagai upaya untuk mengembangkan ekonomi kreatif maupun kerakyatan warga Kampung Sekayu,” pesannya.

Oleh sebab itu, harapnya, tahun depan ditunggu kiprahnya kembali agar kegiatan itu bisa dikemas menjadi lebih bagus dan menarik lagi, sehingga kegiatan seni budaya itu bisa menjadi event wisata tahunan.

“Kami sangat apresiasi sekali dan ke depan kita akan coba gali lagi potensi banyak hal-hal yang belum bisa diekspos. Nantinya bersama teman-teman Tunas Muda Sekayu untuk kita kembangkan,” pungkas Wing Wiyarso.

Melly Pangestu, anggota Komisi B DPRD kota Semarang juga memberikan apresiasi yang posi5if kegiatan Kirab Budaya yang digelar Tunas Muda Sekayu tersebut. Menurutnya, kegiatan itu sebagai bagian dari toleransi masyarakat Semarang, dengan menghadirkan Senin reogdan barongsai.

“Ya kami apresiasi kegiatan anak-anak muda di kampung Sekayu ini. Sangat bagus, semoga menjadi contoh bagi kampung-kampung lain di Kota Semarang, sebagai bentuk toleransi masyarakat Kota Semarang. Karena ada Senin reog dan barongsai serta seni budaya lainnya,” ungkapnya.

Absa