SEMARANG (SUARABARU.ID)– Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan, perlunya upaya mendorong pertumbuhan kunjungan wisatawan nusantara (wisnus), untuk mengantisipasi dampak resesi global. Dampak itu diperkirakan yang akan menekan jumlah wisatawan mancanegara (wisman), yang hendak berwisata ke Tanah Air.
”Pada kondisi seperti saat ini, dituntut peningkatan kreativitas para pelaku wisata di Tanah Air, untuk menyelenggarakan event-event yang menarik, dengan melibatkan industri kreatif di sejumlah daerah,” kata Lestari, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/2/2023).
Menurut dia, pemerintah menargetkan kunjungan wisman pada 2023 sebanyak 7,4 juta orang. Di sisi lain, Bank Dunia melaporkan pertumbuhan ekonomi global akan melambat tajam menjadi 1,7 persen pada 2023.
BACA JUGA: 40 Sertifikat Tanah Wakaf di Salatiga dalam Proses Penyelesaian
Angka itu menjadi laju ekspansi terlemah ketiga dalam hampir tiga dekade, dan 1,3 poin persentase lebih rendah, daripada perkiraan sebelumnya. Kondisi ini harus diantisipasi segera, dengan mengedepankan sejumlah alternatif upaya, yang mampu mendorong pertumbuhan sektor pariwisata.
Rerie sapaan akrab Lestari berpendapat, harapan terhadap Wisnus sangat besar, agar sektor pariwisata Nasional dapat terus tumbuh sesuai rencana.
Kreativitas dalam menciptakan berbagai event, ujar Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, antara lain wisata kuliner, wisata belanja, maupun melancong ke desa wisata, harus terus ditingkatkan.
BACA JUGA: DKPP Akan Periksa Anggota KPU RI Terkait Kasus Verifikasi Partai Politik
Anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu menyampaikan, para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, juga harus mendukung lewat sejumlah kebijakan yang mendorong kemudahan penyelenggaraan sejumlah event.
”Tentu saja dengan tetap mengedepankan sisi keamanan dan kesehatan dalam pelaksanaannya. Kolaborasi semua pihak dalam mengupayakan pertumbuhan sektor pariwisata Nasional, harus mampu diwujudkan dalam upaya menjawab sejumlah tantangan akibat dampak resesi global,” tegas dia.
Riyan