blank

Oleh Basuki, S.Pd., M.Pd.

Sebagai sekolah yang terletak di pinggiran tapal batas antara Kabupaten Jepara dan Kabupaten Kudus, SMP 1 Nalumsari memiliki kekhasan khusus yang memerlukan sentuhan tertentu. Hal itu diperlaukan agar tercipta kondisi yang mendukung kegiatan pembelajaran. Apalagi, posisinya berada di daerah tepian hutan rakyat dan kawasan wisata Sreni Forest.

Faktor lainnya, kondisi sosial ekonomi warga sekitar sekolah yang sebagian besar bekerja sebagai buruh migran di luar kota, bahkan sampai keluar negeri. Kondisi tersebut menjadikan siswa SMP 1 Nalumsari merupakan anak-anak yang tidak dalam bimbingan orang tua. Akibatnya, mereka cenderung kurang sopan santun, disiplinnaya rendah, minat belajarnya kurang, dan tingkat pengamalan ajaran agamaanya rendah.

Kondisi dan latar belakang tersebut berakibat siswa bertabiat kurang bagus dalam perkembangannya. Maka SMP 1 Nalumsari mengupayakan agar moral dan tabiat siswa terbentuk dengan baik, sekaligus mengimplementasikan enam indikator dalam Profil Pelajar Pancasila. Sesuai dengan hasil rapat tim pengembang sekolah, maka sekolah mencanangkan gerakan yang dinamakan Morning Bright.

Morning Bright adalah kegiatan berupa pengkondisian siswa setiap pagi hari. Dimulai pukul 06.30 sampai dengan pukul 07.00 WIB, seluruh siswa dikumpulkan di halaman depan sekolah, berbaris sesuai kelas dan jenis kelamin. Barisan memanjang ke belakang dengan ketentuan yang lebih pendek berada di depan. Kegiatan ini dipimpin oleh salah seorang siswa putra anggota OSIS yang dijadwal secara bergiliran.

Bentuk kegiatan Morning Bright meliputi membaca asmaulhusna dan hafalan surat- surat pendek, menyanyikan lagu kebangsaan dan lagu wajib nasional, menyanyikan lagu daerah Jawa Tengah, serta menyanyikan lagu Mars Jepara. Setelah itu dilanjutkan dengan pengumuman.

Khusus tiap hari Sabtu, Morning Bright ditambah dengan kegiatan sarapan bersama seluruh siswa dengan makanan bekal dari rumah. Menu utamanya berupa sayuran. Hal itu dilakukan karena tingginya penderita anemia di lingkungan sekitar sekolah.

Pukul 07.00 WIB tepat siswa dimasukkan ke kelas untuk proses KBM sehingga alokasi waktu pelaksanaan KBM tidak terganggu oleh program Morning Bright yang dicanangkan sekolah.

Meski telah dilaksanakan hampir 4 tahun, jauh sebelum Kurikulum Merdeka dicangkan oleh pemerintah, Morning Bright sangat sesuai dan relevan dengan kebijakan kurikulum baru tersebut. Adapun hasil yang dicapai secara riil setelah program ini berjalan antara lain, siswa menjadi semakin tertib masuk sekolah, terbukti dengan rendahnya angka siswa terlambat sekolah. Siswa juga menjadi lebih disiplin dalam berpakaian, lebih peduli sesama, dan peduli terhadap kebersihan lingkungan sekolah. Berikutnya, jiwa religiusitas siswa meningkat seiring pengamalan nilai agama dengan berdoa setiap pagi.

Kesimpulannya, kegiatan Morning Bright yang berdampak positif bagi perkembangan mental dan spiritual peserta didik, dapat diadaptasi dan ditiru oleh sekolah lain yang mempunyai karakter hampir sama dengan SMP 1 Nalumsari. Kegiatan Morning Bright menjadikan siswa lebih sopan dan lebih tertib, dan merupakan implementasi P 5 yang efektif.

*Penulis adalah Kepala SMP Negeri 1 Nalumsari