KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID)- Para petani di Kabupaten Magelang didorong untuk melakukan pemupukan secara berimbang. Yakni, tidak hanya menggunakan pupuk kimia, tetapi juga diimbangi dengan penggunaan pupuk organik.
“Pemupukan secara berimbang mendesak dilakukan di tengah optimalisasi pupuk bersubsidi dan kejenuhan hara tanah,” kata Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI-P, Vita Ervina pada acara “Bimbingan Teknis Pemupukan Berimbang dan Program Makmur Untuk Meningkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan Petani” Rabu,( 15 /11/2022).
Vita mengatakan, pemupukan berimbang dapat berikan kontribusi 15 hingga -60 persen, tergantung kondisi tanah dan karakteristik tanaman. Sementara di tanah tertentu pemupukan yang bisa memberikan produksi sebesar 60 persen.
Ia menambahkan, selain petani menerapkan pemupukan berimbang, support pemerintah melalui program-programnya juga tak kalah penting untuk meningkatkan kesejahteran petani.
“ Pemerintah bersama mitra kerjanya hingga kini terus mentransformasikan program-programnya,agar nantinya dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan rakyat dan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Salah satu programnya yakni ‘Mari Kita Majukan Usaha Rakyat’ (Makmur) yang merupakan program dari Kementerian BUMN,” katanya.
Vita berharap dengan program ‘Makmur” tersebut, petani di wilayah Kabupaten Magelang khususnya, dapat merasakan kenaikan produktivitas pertanian, kenaikan keuntungan petani, adopsi praktik pertanian unggul, dan penggunaan pupuk non subsidi untuk membantu kebutuhan petani.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang Romza Ernawan mengatakan, saat kini Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, sedang melakukan pengembangan pertanian organik di tiga wilayah kecamatan. Yakni, Kecamatan Sawangan, Grabag dan Bandongan.
“Pengembangan pertanian organik yang akan dikembangkan hinga tahun 2024 mendatang dengan target luas capaian sebanyak 2.000 hektare,” katanya.
Menurutnya, program pertanian organik tersebut merupakan salah satu program unggulan Kementerian Pertanian dan Pemerintah Kabupaten Magelang merupakan salah satu pelaksana dari program tersebut.
Ia menjelaskan, sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 13 tahun 2022 rentang penggunaan dosis pupuk N,P dan K untuk tanaman padi, jagung dan kedelai untuk lahan sawah di Kabupaten Magelang, untuk Kecamatan Grabag dan Pakis merupakan wilayah yang sedikit menggunakan pupuk urea, yakni sebanyak175 kilogram per hektarenya.
“Sedangkan di 19 kecamatan lainnya di Kabupaten Magelang penggunaan pupuk urea lebih banyak, yakni 275 kilogram per hektarenya. Sementara penggunaan pupuk NPK semuanya sebanyak 250 kilogram per hektarenya,” imbuhnya.
Bimbingan teknis bagi para petani yang difasilitasi anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI-P, Vita Ervina tersebut sangat diperlukan, karena pengembangan produk pertanian khususnya tanaman pangan harus focus pada peningkatan produksi dan mutu hasil. Selain itu, juga untuk pencegahan terhadap lingkungan.
Sementara itu, Vice President Penjualan Wilayah 3 B PT Pupuk Indonesia, Anthony Yudhi Kristyanto mengatakan, untuk alokasi pupuk urea di wilayah Kabupaten Magelang hingga 14 November kemarin masih cukup banyak. Yakni, untuk pupuk urea baru terserap 11.600 kilogram atau sebesar 73 persen. Sedangkan untuk pupuk NPK sebesar 9800 kilogram atau 72 persen.
“Alokasi pupuk di wilayah Kabupaten Magelang hingga saat lebih dari cukup,” katanya. W. Cahyono