blank
Bupati Blora, Arief Rohman (kanan dari tengah) bersama Kepala Kantor UPBU Dewandaru, Ariadi W dalam acara di sebuah kafe di Blora. Foto: Tio

BLORA (SUARA BARU) – Bupati Blora Arief Rohman optimistis, Bandara Ngloram kembali aktif dan ramai. Hal itu disampaikan Mas Arief dalam suatu acara bersama Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandara Dewandaru, yang juga membawahi operasional Bandara Ngloram, Ariadi Widiawan di Blora, bariu-baru ini.

Bupati Blora mengapresiasi perjuangan dari Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Dewandaru, Ariadi Widiawan yang melobi pihak maskapai dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, serta para Direksi Perusahaan BUMN maupun swasta untuk menggunakan jalur penerbangan ke Bandara Ngloram melalui Bandara Pondok Cabe dengan pesawat Wings Air.

“Saya apresiasi perjuangan dari Pak Ariadi, Kepala Bandara Dewandaru, yang juga membawahi di Bandara Ngloram ini, beliau tidak pernah putus asa untuk melobby kesana kemari, kepada pihak maskapai, pihak Kementerian dan Direksi BUMN dan swasta agar bisa memakai jalur penerbangan menuju ke Cepu dan sekitarnya ke Jakarta pulang pergi, jadi memang semata-mata bukan karena tidak ada penumpangnya,” kata Arief Rohman.

Sementara Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandara Dewandaru Ariadi Widiawan mengungkapkan beberapa kendala yang menyebabkan terhentinya operasional penerbangan Cepu – Jakarta PP.

“Perlu kami sampaikan terkait terhentinya operasional penerbangan di Bandara Ngloram, bukan karena tidak adanya penumpang, penumpang dari Cepu – Jakarta cukup ramai, hingga 60% lebih, dan mulai ada beberapa maskapai yang tertarik untuk buka jalur penerbangan selain Citilink, tetapi karena ada proyek perbaikan di Jakarta, yaitu di Bandara Halim Perdanakusuma, membuat jalur penerbangan tersebut ditutup, ini kendalanya,” ungkap Ariadi.

Dampak Pandemi Covid

Selain perbaikan di Bandara Halim, Ariadi juga menyampaikan dampak pandemi Covid di industri penerbangan, membuat jumlah penumpang yang turun, sehingga membuat maskapai menghentikan operasionalnya lebih dari 65%.