Wali Kota: Pejabat Jangan Berlagak Seperti Bos
MAGELANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Muchamad Nur Aziz melantik 218 aparatur sipil negara (ASN) Pemkot Magelang di Pendapa Pengabdian, kemarin. Empat di antaranya pejabat tinggi pratama eselon 2.
Keempat jabatan tersebut adalah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang dijabat Imam Baihaqi, Kepala Dinas Kesehatan dijabat dr Istikomah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dijabat Syaifullah dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dijabat M Yunus.
Khusus jabatan tinggi pratama, Pemkot Magelang membuka seleksi terbuka. Mereka yang dilantik sudah dinyatakan lolos seleksi, dan mendapat rekomendasi dari Komisi ASN.
Selain keempat pejabat tinggi pratama, wali kota juga melantik 23 administrator, 28 pengawas, 35 tenaga kesehatan RSUD, 37 tenaga kesehatan Dinas Kesehatan, 84 guru, 2 auditor, 2 orang perpindahan jabatan dan 3 instruktur.
Azis mengemukakan, pergeseran jabatan adalah hal yang biasa dalam pemerintahan. Pihaknya berharap amanah ini dijalankan dengan ikhlas dan tulus demi memberi pelayanan kepada warga Kota Magelang.
Menurutnya, kinerja ASN Pemkot Magelang sejauh ini sebagian besar belum mampu mengubah pola pikir dari kebiasaan sebelumnya.
Pola lama sudah waktunya diubah dengan inovasi dan kepedulian, mengerahkan daya upaya demi kemajuan kota ini.
‘’Meskipun baru sedikit, tapi paling tidak sudah ada harapan yang lebih baik dengan inovasi dan kepedulian. Ini belum sempurna. Tapi saya harapkan, pergeseran ini semakin hari akan membawa dampak yang lebih baik,’’ tegas Azis yang juga berprofesi dokter spesialis penyakit dalam.
Ia meminta kepada pejabat yang dilantik untuk lekas adaptasi, dan mau belajar serius di tempat tugas yang baru. Pejabat eselon 2, lanjutnya, juga harus bisa menjalankan leadership dengan baik.
‘’Jangan berlagak seperti bos. Pejabat eselon 2 harus bisa memotivasi agar bawahan mencapai target sesuai rencana,’’ tandasnya.
Belum lama ini, tambah Azis, ASN Pemkot Magelang mendapat penghargaan dari Kementerian PAN-RB.
Dia menuturkan, penghargaan itu hanya sebagai bonus, yang terpenting adalah mengubah pola pikir yang lebih baik dari sebelumnya.
‘’SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) dan reformasi birokrasi yang kemarin kita dapat penghargaan itu hanyalah pintu masuk. Kuncinya tetap pada individu masing-masing bisa mengubah mindset, mengedepankan guyu dan kerukunan,’’ ungkapnya.
Menurutnya, Pemkot Magelang saat ini sedang fokus menjalankan 9 program unggulan. Karena itu, dia meminta agar semua ASN kompak dan solid mengatasi berbagai persoalan melalui program unggulan tersebut.
‘’Saya tidak mampu sendirian menjalankan program unggulan ini. Untuk itu, saya harapkan keterlibatan, keikhlasan serta bekerja dengan hati untuk mengatasi berbagai persoalan yang ada di Kota Magelang ini,’’ pintanya. (pemkotmgl)