KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID) –Salah satu industri yang ada di Dusun Trojayan, Desa Paremono, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, adalah pembuatan makanan Peyek. Kurangnya pemasaran Peyek secara online maupun offline membuat para produsen hanya memasarkan kepada pengepul, tanpa mengetahui perbandingan harga antara pengepul dan harga pasaran.
Demi membantu pengembangan usaha tersebut, mahasiswa Fakultas Ekonomi, program studi
Akutansi, Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) melakukan
pengabdian pada masyarakat terpadu (PPMT) di desa itu.
Sebagai ketua pelaksana dosen Yulinda Devi Pramita SE MSc Ak. Sementara mahasiswa pesertanya terdiri Risma Anggun Puspitasari,
Meidianang Fu’ad Rifqi, Sulthan Yusuf AH, Dicky Bramanta Belva dan Muhammad Nasrul Amin.
Dosen Yulinda Devi Pramita, hari ini Rabu(7/9/2022) menuturkan, makanan ringan Peyek sebenarnya dapat menjadi usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang bisa membantu masyarakat guna mengembangkan perekonomian mereka. Menjadi sumber pendapatan utama dalam masyarakat, baik secara produksi maupun penyetor.
Namun kurangnya pemasaran peyek secara online maupun offline membuat para produsen hanya memasarkan kepada pengepul. Tanpa mengetahui perbandingan harga antara pengepul dan harga pasaran. Keterbatasan dalam penggunaan sosial media menjadi salah satu alasan yang dihadapi sehingga belum bisa memasarkan secara online. “Padahal dengan memanfaatkan media online dapat memberikan peluang yang besar dalam meningkatkan nilai ekonomi,” tuturnya.
Selain itu, produsen ketika melakukan packing hanya dengan kondisi yang seadanya. Kurangnya wawasan masyarakat juga menyebabkan produsen terpaku di tempat, sehingga belum dilakukan inovasi untuk memperluas produk tersebut.
“Kendala utama yang dialami masyarakat adalah tidak adanya pemanfaatan media online untuk proses pemasaran dari hasil usaha yang sudah mereka lakukan,” jelasnya.
Dengan memberikan pelatihan kewirausahaan diharapkan dapat meningkatkan keahlian dan kemampuan dalam bekerja. Dalam pelatihan itu, lanjutnya, masyarakat diajari bagaimana menjual produk mereka dengan menggunakan media sosial seperti pembuatan web, whatsaap, instagram, dan e- commerce.Selain itu, inovasi produk akan memperkenalkan ke masyarakat luas, di daerah setempat tetapi juga luar daerah.
Diharapkan menginovasi produk akan menambah income dan memanfaatkan kreativitas pemuda dalam mengembangkan usaha. Judul PPMT itu adalah Peningkatan Kapabilitas Bisnis UMKM untuk Sustainability Usaha. “Dalam pelaksanaannya dilakukan penguatan kewirausahaan, koperasi dan UMKM,” jelasnya.
Adapun sebagai salah satu sasaran dalam PPMT itu adalah Warung Pangestu di Dusun Trojayan, RT 04, RW 03, Desa Paremono, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.
“Pembangunan perekonomian nasional di daerah pedesaan membutuhkan upaya maksimal melalui pemberdayaan seluruh komponen, terutama lembaga-lembaga ekonomi yang dikelola masyarakat. Melalui sinergitas petani, perguruan tinggi, dan pemerintah desa diharapkan pembangunan yang diharapkan dapat terwujud. Perguruan tinggi berperan dalam mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi dalam meningkatkan kebertahanan masyarakat dan penerapan teknologi dalam meningkatkan produktivitas dan keberdayan masyarakat menuju taraf peningkatan kesejahteraan,” tuturnya.
Selebihnya dijabarkan, Indonesia memiliki beragam pulau yang di dalamnya banyak keunggulan dan potensi untuk dikaji secara studi empiris. Salah satunya adalah Dusun Trojayan, Desa Paremono, yang terletak di Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, yang mempunyai beragam UMKM seperti pertanian, peternakan, dan industry produksi Peyek. Banyaknya industri UMKM di negara ini dan dengan berbagai ragam jenisnya membuat semakin luasnya lapangan kreativitas yang bisa masyarakat rambah.
Ditandaskan pula, hasil dari pendampingan itu dibuat video kegiatan yang dipublikasi di media sosial Youtube LPPM Unimma. Selain itu juga dipublikasikan melalaui media massa atau media online.
Manfaat kegiatan itu di beberapa hal. Misalnya saja dalam
potensi sosial,kegiatan PPMT yang dilakukan memberikan manfaat antara lain membantu ekonomi mitra dari hasil pengembangan usaha dan juga memberikan wawasan kepada mitra tentang pengembangan bisnis. Dari sisi Iptek memberikan nilai tambah dalam pemanfaatan teknologi tepat guna dalam kegiatan produksi agar menjadi lebih efektif dan efisien.
Juga memberikan kontribusi peningkatan perekonomian mitra dengan menambah metode saluran pemasaran melalui pemasaran digital dan diharapkan mitra juga dapat melakukan pemasaran yang baik dan mengikuti perkembangan zaman. “Nilai tambah bagi Unimma,
sebagai sarana promosi agar Unimma lebih dikenal di masyarakat, memberikan peran dan kontribusi nyata yang bermanfaat bagi masyarakat,” harapnya.
Eko Priyono