blank
Anak-anak dengan penuh suka cita menikmati tausiyah yang disampaikan Ustadz Irfa’i, S.Pd. Foto: Arsapa

MAGELANG  (SUARABARU.ID) – Masih dalam suasana KBM di bulan Ramadan, ada yang beda di hari Sabtu, 3 Maret 2025 saat amaliyah pagi di SD Islam Al Umar Ngargosoka.  Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Anak-anak dengan penuh suka cita menikmati tausiyah yang disampaikan Ustadz Irfa’i, S.Pd mengenai tingakatan-tingkatan berpuasa di masjid Al Umar. Di sela-sela acara Ustadz Irfa’i mengajak anak-anak ice breaking dengan memuji Allah lewat tasbih, tahmid, takbir, tahlil dengan gerak, lagu, dan tepuk.

Ibu, bapak guru, dan seluruh jama’ah SD Islam Al Umar Ngargosoka dipandu oleh Ustadz Muhammad Nur Rofiq dengan penuh semangat. Sebelumnya, anak-anak berserta guru beribadah salat dhuha berjama’ah dengan Ustadz Irfa’i, S.Pd sebagai imam. Selepas salat dhuha berlanjut mujahadah, asma’ul husna, murottal, dan do’a secara umum dan terkhusus untuk kelas 6 yang sedianya mulai besok Senin sudah melaksanakan USP (Ujian Satuan Pendidikan) selama lima hari.

Dalam tausiyahnya, Ustadz Irfa’i menyampaikan menurut Imam Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin, bahwa tingkatan puasa terbagi menjadi tiga, antara lain ialah puasanya orang awam atau dalam kitabnya disebut Shaumul Umum. Puasa dalam tingkat ini merupakan puasanya yang dikerjakan oleh orang pada umumnya di mana sebatas menahan lapar dan dahaga dari sebelum fajar hingga terbenamnya matahari. Gambarannya sebagai bentuk tidak masuknya makanan, minuman, atau benda lainnya melalui mulut menuju saluran pencernaan hingga ke lambung.

Berikutnya tingkatan puasa yang kedua disebut Shaumul Khushus, di mana bentuk dari puasa ini merupakan pendendalian diri seluruh anggota tubuh untuk tidak melakukan hal-hal yang bisa mengurangi atau membatalkan puasa kita. Tidak sebatas menahan lapar dan dahaga, akan tetapi lebih kepada menahan mata dari penglihatan yang tidak baik, menahan mulut dari bentuk-bentuk ketidakbaikan, menahan tangan dari perbuatan yang kurang baik, menahan langkah kaki , dan anggota tubuh lainnya agar tidak melakukan kemaksiatan. Puasa ini dilakukan oleh para sholihin.

Selanjutnya tingkatan puasa yang terakhir menurut Imam Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin yaitu Shaumul Khushusil Khushus yang hanya bisa dilakukan oleh para Nabi, Rasul, Shiddiqin, Muqorrobin yang diberi keistimewaan dan hidayah oleh Allah SWT. Karena puasa pada tingkat ini lebih mendalam yaitu menahan hati, pikiran dari keragu-raguan tentang Allah SWT.

Ada kuis berhadiah juga dari Ustadz Nur Rofiq untuk anak-anak. Hadiah diberikan untuk anak-anak yang dapat menjawab beberapa pertanyaan dari Ustadz Nur Rofiq, diantaranya ; Haura Aufa Mu’fiyafi kelas 6C, Alicia Renata Sari kelas 6C, Cyrilla Elvia Jasmine kelas 6B, dan Ananta Riski Pratama kelas 3B.

Hadepe – *Arsapa*